Seri Tokoh Filsafat: Pemikiran Henri Bergson Tentang Intelek ean Intuisi, Jadi Kritik Terhadap Empirisme

Dalam filsafatnya, intuisi adalah kemampuan untuk merasakan esensi dari suatu objek atau peristiwa. 

Intuisi beroperasi diluar kerangka waktu matematis, melampaui batasan-batasan konsep dan analisis rasional.

BACA JUGA: Tarif Tol Bali Mandara 2024 Naik, Tarif Motor Jadi Segini

BACA JUGA: Cair Dana BOS dan PIP Pesantren 2024, Siapkan Persyaratan yang Harus Dibawa ke Bank

Melalui intuisi, kita dapat masuk ke dalam pengalaman yang lebih mendalam dan menyimpang dari cara berpikir linier.

Henri Bergson meyakini bahwa intuisi adalah kunci untuk memahami dimensi-dimensi yang lebih dalam dan sejati dari realitas.

Ia menganggap bahwa intuisi memungkinkan kita untuk merasakan waktu secara langsung, mengalami kehidupan dalam durasi yang sebenarnya dan memperoleh pengetahuan akan keunikan diri dan alam semesta.

Ia berpendapat bahwa waktu bukanlah sekedar urutan kejadian yang terjadi berturut-turut, melainkan pengalaman subjektif yang terasa hidup dan berkelanjutan. 

Bergson meyakini bahwa kita dapat mengalami waktu dengan cara yang lebih dalam melalui intuisi dan refleksi.

Bergson menekankan pentingnya kesadaran dan intuisi dalam memahami realitas. 

Intuisi merupakan kemampuan untuk memahami suatu objek atau peristiwa, yang tidak dapat dijelaskan melalui konsep atau analisis rasional semata. 

Bergson mengartikan intuisi sebagai suatu pemahaman yang tertinggi. 

Melalui kesadaran dan intuisi, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia di sekitar kita.

Intelek dan intuisi dapat bekerja bersama dalam memahami dunia. 

Intelek memberikan pengetahuan yang terinci dan analitis, sedangkan intuisi memberikan wawasan yang lebih dalam dan menyeluruh. 

Sumber: