Harga Ikan Laut Naik karena Nelayan di Pesisir Tasikmalaya Selatan Libur Melaut Setelah Ada Gelombang Tinggi

Harga Ikan Laut Naik karena Nelayan di Pesisir Tasikmalaya Selatan Libur Melaut Setelah Ada Gelombang Tinggi

Ilustrasi. Harga ikan laut naik karena nelayan di pesisir Tasikmalaya Selatan libur melaut setelah terjadi gelombang tinggi. Foto: Freepik/disway--

"Harga Lebaran nanti akan naik menjadi Rp 50 ribu yang awalnya Rp 30ribu, biasnaya seperti itu, apalgai saat ini sebelum Lebaran ada gelombang air laur, biasanya berpengaruh terhadap tangkapan," katanya. 

Gelombang tinggi di kawasan pesisir Pantai Tasikmalaya Selatan, tepatnya di Pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu 13 Maret 2024 tak setinggi satu hari sebelumnya.

BACA JUGA: UPDATE: Gelombang Tinggi di Pantai Tasikmalaya Selatan Masih Tinggi, Ombak Bisa Sampai 3 Meter

BACA JUGA: Gelombang Tinggi Air Laut Juga Terjadi di Pantai Selatan Garut, Rusak Pepohonan dan Perahu Nelayan

Namun demikian gelombang tinggi di Pantai Tasikmalaya Selatan masih tinggi karena berada di kisaran 3 meter.     

Sementara ketinggian gelombang di Pantai Tasikmalaya Selatan pada Selasa 12 Maret 2024 bisa sampai 4 meter hingga 5 meter. 

Demikian dikatakan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi saat dihubungi radartasik.com, Rabu 13 Maret 2024 sing.

"Masih tinggi, ada lah tiga meter gelombangnya. Kalau dibandingkan hari kemarin memang ketinggian gelombang turun karena sebelumnya hanya 4-5 meter," kata Dedi Mulyadi kepada radartasik.com.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, kata Dedi Mulyadi, gelombang tinggi diprediksi akan berlangsung selama satu minggu ke depan. 

"Sementara kejadian ini akan berlangsung selama satu minggu ke depan, mudah-mudahan tidak terjadi selama itu, karena nelayan harus menangkap ikan," kata Dedi Mulyadi.

Dalam kesempatan berbeda, Kasat Polairud Polres Tasikmalaya AKP Hari Sakti menjelaskan bahwa cuaca ekstrim yang meliputi angin kencang dan menyebabkan gelombang tinggi masih terjadi. 

"Cuaca global ini terjadi di sepanjang pesisir Pulau Jawa," kata dia.

Dari pemantauan lapangan, hingga saat ini belum ditemukan ada bagunan yang mengalami kerusakan. 

“Hanya kerusakan ringan saja untuk warung-warung yang berada di pinggir pantai," kata AKP Hari Sakti.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: