Belasan Rumah di Tasikmalaya Rusak Tertimpa Pohon Tumbang, Waspadai Cuaca Ekstrem dan Angin Kencang

Belasan Rumah di Tasikmalaya Rusak Tertimpa Pohon Tumbang, Waspadai Cuaca Ekstrem dan Angin Kencang

Belasan rumah di Tasikmalaya rusak tertimpa pohon tumbang, waspadai cuaca ekstrem dan angin kencang. Foto: Ist--

Untuk bencana pohon tumbang Kecamatan Sukarame terjadi di Kampung Muara Desa Sukarame mengakibatkan 1 unit rumah rusak berat. 

Bencana untuk Kecamatan Tanjungjaya pohon tumbang menimpa rumah warga di Kampung Cimahi Desa Sukasenang mengakibatkan 1 unit rumah rusak berat. 

BACA JUGA: Hp Gaming Xiaomi yang Turun Harga di 2024 Teman Ngabuburit Para Gamers!

BACA JUGA: Jadwal dan Syarat Pendaftaran Motis Mudik Lebaran 2024 Berikut 20 Stasiun yang Dilewati

"Kejadian pohon tumbang juga terjadi Kubangwangu, Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu, 2 rumah tertimpa pohon," kata dia.

Jembar memprediksi angin kencang kemungkinan masih akan terjadi. Untuk itu dia mengimbau masyarakat selalu waspada. 

"Selalu waspada, bila ada pohon yang berpotensi roboh dipangkas atau ditebang," imbau dia.

Kabupaten Tasikmalaya juga dilanda gelombang tinggi di kawasan pesisir Pantai Tasikmalaya Selatan. 

Gelombang laut di Pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu 13 Maret 2024 tak setinggi satu hari sebelumnya.

Namun demikian gelombang tinggi di Pantai Tasikmalaya Selatan masih tinggi karena berada di kisaran 3 meter.     

Sementara ketinggian gelombang di Pantai Tasikmalaya Selatan pada Selasa 12 Maret 2024 bisa sampai 4 meter hingga 5 meter. 

Demikian dikatakan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia atau HNSI Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi saat dihubungi radartasik.com, Rabu 13 Maret 2024 sing.

"Masih tinggi, ada lah tiga meter gelombangnya. Kalau dibandingkan hari kemarin memang ketinggian gelombang turun karena sebelumnya hanya 4-5 meter," kata Dedi Mulyadi kepada radartasik.com.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, kata Dedi Mulyadi, gelombang tinggi diprediksi akan berlangsung selama satu minggu ke depan. 

"Sementara kejadian ini akan berlangsung selama satu minggu ke depan, mudah-mudahan tidak terjadi selama itu, karena nelayan harus menangkap ikan," kata Dedi Mulyadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: