PAD dari Perikanan Tangkap di Kabupaten Pangandaran Bocor Sampai 30 Persen, Solusinya?

PAD dari Perikanan Tangkap di Kabupaten Pangandaran Bocor Sampai 30 Persen, Solusinya?

PANGANDARAN, RADARTASIK.COM - Selain tangkapan ikan yang turun secara signifikan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor tersebut juga mengalami kebocoran.

Menurut Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran Sarlan, kebocoran di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) mencapai 30 persen.

"Ya pasti ada lah (kebocoran, Red), hal itu bisa dilihat dari data statistik yang berbeda dengan di kita," katanya kepada wartawan, Jumat 8 Maret 2024.

BACA JUGA:Bonus Atlet Porda 2022 Tasikmalaya Harus Segera Dibayarkan, Jangan Sampai Lari ke Daerah Lain

Maka pihaknya terus mendorong agar transaksi penjualan hasil tangkap ikan bisa dilakukan di tempat pelelangan ikan. "Tujuannya untuk mencegah terjadinya kebocoran pendapatan daerah," terangnya.

Menurutnya, bakul ikan yang biasanya melakukan transakis di luar harusnya patuh. "Sesuai dengan aturan perundang-undangan Nomor 10 Tahun 2022," tegasnya.

Ia menambahkan, pihaknya mendata langsung 13 TPI yang ada di Kabupaten Pangandaran. "Ternyata datanya ada yang tidak nyambung, sudah dipastikan itu ada kebocoran," tambahnya.

Pihaknya akan kembali melakukan operasi atau sidak bersama unsur terkait dengan tujuan ke bakul di TPI. "Nanti kita lakukan lagi," janjinya.

BACA JUGA:Hadiri BRI Microfinance Outlook 2024, Menkop UKM Teten Masduki Puji Inovasi Pembiayaan UMKM yang Dilakukan BRI

Sarlan menandaskan, Pemkab Pangandaran ingin menggenjot pendapatan dari tangkapan ikan tahun ini.

Salah seorang nelayan yang enggan dikorankan mengatakan, dia tidak menampik jika transaksi di luar TPI masih terjadi. "Masih ada dan susah untuk dilarang," tandasnya.

Jelas dia, para nelayan biasanya ada yang langsung datang ke bakul usai mendarat dari laut. "Karena jam buka TPI kadang-kadang tidak sinkron," jelasnya.

Sumber: