Kenapa Puting Beliung Rancaekek Disebut Badai Tornado? Ini Kata Pakar BRIN soal Ciri-Ciri Badai Tornado

Kenapa Puting Beliung Rancaekek Disebut Badai Tornado? Ini Kata Pakar BRIN soal Ciri-Ciri Badai Tornado

Fenomena alam puting beliung di Rancaekek, Bandung dan Sumedang, Rabu 21 Februari 2024 bukan puting beliung biasa, namun disebut badai tornado. Foto: tangkapan layar--

"Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini," ujarnya.

Perbedaan Puting Beliung dengan Tornado

Adapun perbedaan puting beliung dengan Tordano, kata Erna, bisa dilihat dari durasi waktunya.

BACA JUGA: Bobotoh Tenang, Persib Sudah Kantongi Taktik Barito Putera, Bojan Hodak Ingatkan Hal Ini kepada Anak Asuhnya

BACA JUGA: Lenovo Yoga Slim 7i Pro X Kombinasi Sempurna Antara Keanggunan dan Ideal untuk Pekerja Kantoran

Menurutnya, angin puting beliung di Indonesia biasanya tak kurang lebih dari 10 menit.

"Selain itu juga durasi. Dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit.

"Itu pun sudah lama banget. Hanya ada satu kasus yang tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021," paparnya.

Hanya saja, skala badai tornado jauh lebih besar dan dapat menyebabkan kerusakan lebih parah.

Oleh karena itu Erna mengatakan BRIN akan melakukan riset, rekonstruksi hingga investigasi terkait tornado Rancaekek.

"Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek," bebernya.

Adapun ciri-ciri Tornado yaitu memiliki efek lebih besar dari puting beliung.

"Efek tornado: beda dengan puting beliung, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas.

"Angin tornado minimal kecepatan anginnya mencapai 70 km/jam.

"Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 65 km/jam," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: