Claudio Ranieri: Melawan AS Roma Mourinho Kami Mencetak Gol, Daniele De Rossi Cocok Menjadi Pelatih
Claudio Ranieri-Tangkapan Layar Instagram-
RADARTASIK.COM - Pelatih Cagliari, Claudio Ranieri menyatakan “Melawan AS Roma Mourinho kami mencetak gol dan Daniele De Rossi cocok menjadi pelatih”.
Usai kekalahan telak dari AS Roma 4-0, Claudio Ranieri membandingkan masa kepelatihan AS Roma di bawah Jose Mourinho dan Daniele De Rossi dalam konferensi pers pasca-pertandingan.
Menurutnya, perbedaan mendasar antara kedua pelatih tersebut terletak pada kemampuan timnya untuk mencetak gol saat melawan AS Roma di bawah kepemimpinan Mourinho, yang kini gagal dilakukan setelah AS Roma ditangani oleh De Rossi.
“Di leg pertama kami berhasil mencetak gol, namun kali ini kami tidak berhasil melakukannya. Kami tidak pernah berhasil meraih poin di kandang dan kali ini juga sama,” ujar Ranieri, yang sebelumnya mengalami kekalahan 4-1 saat AS Roma dilatih Mourinho.
BACA JUGA:AS Roma Raih 3 Kemenangan Beruntun, De Rossi: Segalanya Lebih Mudah Ketika Anda Membuka Kuncinya
Ia mengakui timnya sulit untuk bangkit setelah kebobolan gol cepat dari AS Roma, serta menyoroti pertanyaan mengapa sangat lamban dalam melakukan pergantian pemain.
“Setiap kali kami kalah, pertanyaan selalu muncul mengapa reaksi kami begitu lambat dalam mengganti pemain," jawabnya sambil tertawa.
“Rencana taktisnya adalah untuk tetap kompak di lini tengah,” ucap Ranieri dikutip dari Tuttomercato.
“Roma memainkan permainan vertikal yang tajam dengan Dybala terlibat di antara lini, sementara kami berusaha menempatkan pemain kelima di sisi luar karena selalu ada gelandang yang membantu,” lanjutnya.
BACA JUGA:AS Roma Cetak Gol Ala Playstation Saat Tumbangkan Cagliari 4-0, Ini Penjelasan Daniele De Rossi
“Namun, gol awal dari Roma sedikit mengacaukan rencana kami. Mereka pintar menemukan celah untuk Pellegrini dan Dybala, yang membuat sulit bagi kami untuk mencapai tujuan kami,” tambahnya.
“Kami tahu ini akan sulit, kebobolan gol begitu cepat bukanlah hal yang mudah, apalagi kebobolan tiga gol dari sepak pojok. Saya tidak pernah mengharapkan itu karena kami biasanya kuat dalam hal tersebut,” sesalnya.
“Ada hari-hari yang dimulai buruk dan berakhir lebih buruk. Kami akan melakukan perubahan lainnya di waktu yang tepat,” janjinya.
Ranieri juga mengkritik performa pemain Cagliari yang selalu kalah dalam duel memperebutkan bola, sementara satu-satunya penampilan positif di timnya datang dari bek Yerry Mina yang berhasil menahan Lukaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: tuttomercato