Jelang Laga Melawan Juventus, Francesco Toldo Sebut Inter Milan Seperti Mesin Perang dengan 2 Penyerang

Jelang Laga Melawan Juventus, Francesco Toldo Sebut Inter Milan Seperti Mesin Perang dengan 2 Penyerang

Francesco Toldo-Tangkapan Layar Instagram-

RADARTASIK.COM - Jelang laga melawan Juventus pada 5 Febuari mendatang, kiper legendaris Francesco Toldo sebut Inter Milan seperti mesin perang dengan 2 penyerang.

Ketika menjadi bintang tamu di Rai Radio 1, Francesco Toldo yang pernah bermain untuk Inter Milan dan Fiorentina, membahas kinerja kedua tim di Serie A saat ini. 

Francesco Toldo melihat Inter Milan bermain seperti mesin perang dengan dua pemain depan yang mendominasi, sementara sisanya tim bekerja keras dalam mengambil bola. 

Walaupun sedikit mengkritik kiper Yann Sommers yang diangapnya kurang tenang, Inter Milan tetap menjadi tim yang paling sedikit kebobolan hingga sejauh ini. 

BACA JUGA:Pippo Inzaghi Bingung Kalah dari AS Roma: Salernitana Melakukan 11 Tembakan ke Arah Gawang, Roma Cuma 2

Terkait Fiorentina, Toldo mengaku terkesan terhadap gaya permainan La Viola dan meyakini mereka memiliki harapan untuk lolos ke Liga Champions musim depan.

“Inter adalah mesin perang, kedua pemain depan itu menarik tim dan ada kelompok lain yang mengambil bola dan berlari,” ujar Toldo dikutip dari Tuttomercato. 

“Mereka juga kebobolan sedikit, semua bahan yang tepat untuk membuat penjaga gawang tenang. Tapi kemarin Sommer tidak tenang,” sesalnya. 

“Saya suka Fiorentina, bermain bagus, pelatih mengajarkan cara bermain sepak bola, tentu ada perbedaan investasi, tapi saya pikir mereka pantas di posisi tersebut, harapan lolos ke Liga Champions masih ada,” jelasnya.

BACA JUGA:Bryan Cristante Senang De Rossi Gantikan Mourinho: Ia Membawa Filosofi Penguasaan Bola dan Main Cantik

Kiper legendaris tersebut kemudian menyoroti lima penalti yang gagal dalam pekan ini dan menjelaskan bahwa penyerang cenderung tegang dan bingung saat melakukan tendangan dari titik putih. 

"Lima penalti yang gagal dalam pekan ini: Ini seperti permainan kucing dan tikus. Banyak kilatan terlintas dalam pikiran penjaga gawang dan penyerang,” ucapnya. 

“Saya suka berpikir bahwa penyerang tegang, bingung, tidak yakin. Dan dalam ketegangan itu, penjaga gawang ikut bermain sedikit. Saya selalu bersenang-senang dengan penalti, sama halnya dengan Handanovic,” lanjutnya. 

“Ketegangan memperdaya. Kita harus berlatih lebih banyak dalam menghadapi tekanan. Tugas pelatih adalah membuat pemahaman bahwa ketika kita salah, kita akan tumbuh dan berkembang," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: tuttomercato