Menteri Olahraga Italia: Ultras Lazio dan AS Roma yang Terlibat Bentrokan Bukanlah Suporter Sepak Bola

Menteri Olahraga Italia: Ultras Lazio dan AS Roma yang Terlibat Bentrokan Bukanlah Suporter Sepak Bola

Andrea Abodi-Tangkapan Layar Instagram-

RADARTASIK.COM - Andrea Abodi, Menteri Olahraga Italia menyebut Ultras Lazio dan AS Roma yang terlibat bentrokan bukanlah suporter saat berbicara dengan Sportmediaset.

Dalam wawancara tersebut, Menteri Olahraga Italia ini membahas insiden bentrokan pasca Derby della Capitale di Coppa Italia dan salam fasis yang dilakukan oleh Ultras Lazio. 

Ia menyatakan keterkejutan atas masalah kekerasan yang terus berlanjut dalam dunia sepakbola Italia setelah bentrokan antara kedua kelompok di Stadion Olimpico.

Menurutnya, olahraga seharusnya menjadi pertarungan penuh gairah dengan cara yang elegan, dan ia merasa bertanggung jawab untuk memberikan contoh positif kepada generasi muda yang hadir di stadion hanya untuk mendukung tim kesayangan mereka.

BACA JUGA:Panasnya Derbi Della Capitale di Luar Lapangan, Ultras Lazio Serang Fans AS Roma, 1 Orang Ditikam

"Ini sangat mengejutkan bahwa kita harus menghadapi cara seperti ini dalam konteks olahraga. Olahraga seharusnya menjadi ajang pertarungan penuh gairah yang ditunjukkan dengan cara yang santun," ujar Abodi seperti yang dikutip dari Tuttomercato. 

"Kami berutang kepada pemuda dan pemudi, serta kepada mereka yang saya harap masih ingin merasakan atmosfer stadion," tambahnya.

Meskipun mengakui tanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi, Abodi mengecam tindakan Ultras Lazio dan AS Roma yang terlibat dalam bentrokan, menyebut mereka bukanlah suporter sepak bola. 

"Pandangan saya tetap tidak berubah, meskipun kami mengakui tanggung jawab kami, insiden semacam ini tetap terjadi. Mereka bukanlah suporter. Diperlukan tindakan cepat dan berkelanjutan dalam proses literasi budaya yang tidak boleh diabaikan," tegasnya.

BACA JUGA:Massimo Brambati: Tidak Mungkin Mengkritik Mourinho, Ia Membawa 70.000 Orang Setiap Minggu ke Olimpico

Abodi berjanji untuk mengambil langkah tegas dengan mencabut izin masuk stadion bagi para pelaku kerusuhan. 

"Mereka yang tidak memahami semangat olahraga bukanlah suporter, dan jika mereka tidak menghormati hukum negara, mereka akan dihadapi sesuai prosedur yang berlaku," ungkapnya. 

"Klub-klub olahraga juga harus mempertimbangkan pencabutan izin kehadiran dari stadion bagi individu yang tidak menghormati hukum," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sportmediaset