Menuju Indonesia Emas Mulai dengan Menjaga Pola Pikir Anak, Safari Agustin Miliki Metode Begini

Menuju Indonesia Emas Mulai dengan Menjaga Pola Pikir Anak, Safari Agustin Miliki Metode Begini

Safari Agustin-istimewa-

Safari Agustin sejak purna tugas sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya, mengalihkan aktivitasnya dengan fokus melakukan pembinaan generasi muda.

BACA JUGA:Geng Motor dan Peredaran Minuman Keras Dikeluhkan Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya

BACA JUGA:Kasus Kriminalitas Meningkat Tahun ini di Wilayah Hukum Polres Tasikmalaya Kota, Curanmor Mendominasi

Dia memiliki sebuah program untuk membantu anak-anak usia sekolah SMP dan SMA/SMK  merencanakan masa depannya.

“Tidak cukup dengan wejangan atau pepatah lisan saja. Anak-anak harus dibantu menyusun program hidupnya dengan menuliskannya sendiri,” tutur suami dari Hj. Haryati S.Pd.I, kepada Radartasik.com, Rabu, 10 Januari 2024.

Wejangan atau pepatah lisan kepada anak-anak itu, tutur Safari Agustin, cepat terlupakan.

Tetapi kalau mereka dibina untuk menuangkan mimpi atau cita-citanya dalam bentuk tulisan sejenis rencana hidup, maka akan lebih terarah.

“Anak-anak atau generasi Z kita pandu memahami apa kekuatan dan kelemahan dirinya. Apa peluang dan tantangan yang dihadapinya. Ini penting,” tandas Safari Agustin.

Ayah dari dua orang puteri yakni Gina Meida Ramadiana dan dr. Alinda Bella Fajrina ini mencontohkan tentang kekuatan dan kelemahan.

Anak-anak itu, jelasnya, harus tahu kekuatan dirinya sendiri misalnya dia sadar bahwa fisiknya sehat, rohaninya sehat, pintar, badannya tinggi dan kuat, jujur, dan mudah akrab, baik hati, rajin, disiplin, percaya diri, kemauan kuat dan seterusnya.

Termasuk juga mereka harus tahu kelemahan dirinya misalnya cacat fisik, cacat rohani, bodoh, pendek dan lemah, egois, tidak jujur atau suka ingkar janji,.kasae,.malas, boros, pesimis, kemauan lemah.

BACA JUGA:Cari HP Samsung Baru Harga 2 Jutaan dengan Spek Mumpuni? Temukan Jawabannya di Sini

BACA JUGA:Kepala Mini Market di Tasikmalaya Gelapkan Uang Perusahaan Puluhan Juta Rupiah untuk Bermain Judi Online

Tidak hanya itu, anak-anak generasi Z harus memahami ancaman dan peluang di lingkungannya.

Ancaman, papar Safari Agustin, diantaranya penyalahgunaan narkoba, judi online, radikalisme, penyebaran HIV/AIDS, perilaku bebas dan penyimpangan seks, pengangguran, lunturnya budaya lokal, berkurangnya sifat gotong royong di masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: