Akibat Kemarau Panjang, Siklus Musim Tanam Padi Bergeser di Kabupaten Tasikmalaya
Para petani di Kabupaten Tasikmalaya tepatnya di Kecamatan Sukarja sedang menggarap sawah. ujang nandar / radartasik.com--
BACA JUGA:Stasiun Tasikmalaya Diserbu Calon Penumpang, Dampak Kecelakaan Dua Kereta Api di Cicalengka
Dengan bergesernya musim tanam, maka sangat berpengaruh pada produktivitas hasil pertanian.
Sedangkan Pemprov Jawa Barat menargetkan produksi gabah kering pada tahun 2024 mencapai 11 juta ton, sesuai dengan permintaan Kementerian Pertanian untuk memastikan ketahanan pangan nasional.
Kepala Bidang Taman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tasikmalaya, Ida Hindasah menuturkan, musim tanam tahun ini sebenarnya dihitung dari Oktober-Desember 2023 dan Januari-Maret 2024.
Pada musim tanam tahun-tahun sebelumnya biasanya Oktober-Desember bisa sampai 10 ribu hektare lahan sawah yang sudah digarap.
BACA JUGA:Nasabah Diimbau Akses Layanan Resmi, Hubungi Contact BRI 1500017
Akan tetapi di tahun 2023 lalu pada Oktober hanya 3.870 hektare dan di November hanya 4.863 hektare, serta perkiraan di Desember 9.000 hektar.
"Jika tidak ada musim kemarau kemarin, Oktober-Desember sudang tinggi karena musim hujan. Mudah-mudahan di Januari ini banyak hujan, terutama di selatan yang kekeringan. Habis panen mereka tidak tanam lagi, karena tidak ada air," jelasnya.
Ida pun menjelaskan, untuk kondisi normal dengan curah hujan tinggi, maka di Oktober-Desember petani bisa menanam hingga 30.000 hektare. Tapi saat ini ada pergeseran musim tanam ke Januari dan Februari.
Terkait target 11 juta ton gabah kering yang ditargetkan Provinsi Jawa Barat, tukas dia, Kabupaten Tasikmalaya termasuk salah satu diantaranya yang mensuplai ketersedian pangan tersebut.
BACA JUGA:Pamit dari AS Roma, Tiago Pinto Titip Pemain Muda: Mereka Masa Depan Klub
Bahkan pada tahun 2024 ini pihaknya telah menargetkan sebanyak 667 ton gabah kering. Target ini terbilang cukup besar dan diharapkan mampu tercapai secara optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: