Direktur Inter Milan: Pembelian Lautaro Martinez Negoisasi Paling Gila, Harganya Naik Setelah Cetak Hattrick
Lautaro Martinez-Tangkapan Layar Instagram @inter-
RADARTASIK.COM – Direktur Inter Milan, Piero Ausilio mengakui pembelian Lautaro Martinez negoisasai paling gila, harganya naik setelah cetak hattrick saat tampil Radio Serie A.
Piero Ausilio menceritakan kisah di balik pembelian pemain Inter Milan, seperti Lautaro Martinez dan Benjamin Pavard, serta bagaimana mereka kehilangan Fabregas saat berusia 16 tahun.
Ia menjelaskan bagaimana Inter Milan memerlukan bantuan Zanetti dan mantan striker mereka, Diego Milito, untuk membawa Lautaro Martinez dari Racing Club ke Giuseppe Meazza.
"Kisah Lautaro sangat istimewa: sebenarnya, ia milik Atletico Madrid, dan itu melibatkan empat hari negosiasi yang sangat intens," kata Piero Ausilio, seperti yang dikutip dari Tuttomercato.
BACA JUGA:Tab Super Smooth Spesifikasi Xiaomi Redmi Pad SE dengan Harga di Bawah Redmi 13 Pro Max
"Ada klausul yang untungnya Lautaro tidak ingin memanfaatkan, dan banyak orang yang terlibat dalam kesepakatan ini, Zanetti membantu saya berbicara dengan agennya, dan Diego Milito, yang menjadi direktur olahraga Racing, turut membantu kami," tambahnya.
Ausilio juga menceritakan bahwa harga Lautaro Martinez tiba-tiba naik karena mencetak hattrick melawan Huracan, dan ia menyesal atas pembelian lainnya, yaitu Mario Balotelli, yang tampil kurang memuaskan.
"Sebelum kami menyelesaikan kesepakatan, Lautaro mencetak hattrick melawan Huracan, yang membuatnya sedikit lebih mahal, tetapi kami berhasil membawanya pulang," ungkapnya.
"Kemudian ada Balotelli: Sayangnya, dia tidak tampil sebaik yang kami harapkan dalam karirnya," tambahnya.
BACA JUGA:Spesifikasi Xiaomi 13T Pro di Atas Redmi 13 Pro Max, Berikut Harga dan Spek Lengkapnya
Terakhir, direktur olahraga Inter Milan ini mengungkapkan bahwa negosiasi paling rumit adalah saat mereka mencoba mendatangkan Pavard dari Munchen, dan ia menerangkan mengapa Inter Milan tidak berhasil membeli Cesc Fabregas dari Barcelona.
"Salah satu pencari bakat terbaik di Italia selama beberapa tahun terakhir adalah Pierluigi Casiraghi: Dia melihat pemain berbakat sebelum orang lain," puji Ausilio.
"Dia mencermati Fabregas saat berusia 16 tahun, dan kami mencoba segala cara untuk mendapatkannya, tetapi itu tidak terwujud karena ia memilih bergabung dengan Arsenal dari Barcelona," tuturnya.
"Tidak mudah merekrut Pavard dari Bayern Munich karena klubnya enggan melepaskannya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: tuttomercato