Hadapi Musim Hujan, Daop 2 Bandung Siagakan AMUS dan Pantau Titik Rawan
Hadapi musim hujan, Daop 2 Bandung siagakan AMUS dan pantau titik rawan.-PT KAI-
Hadapi Musim Hujan, Daop 2 Bandung Siagakan AMUS dan Pantau Titik Rawan
BANDUNG, RADARTASIK.COM – PT KAI Daop 2 Bandung meningkatkan kewaspadaan menghadapi curah hujan yang semakin meningkat.
Kini Daop 2 Bandung melakukan berbagai langkah antisipatif untuk mewujudkan perjalanan kereta api yang lancar dan terkendali sehingga pelanggan dapat menikmati perjalanan kereta api dengan aman dan nyaman.
Upaya antisipasi yang dilakukan Daop 2 Bandung di antaranya menyiagakan petugas khusus di titik-titik daerah perhatian khusus yang tersebar di wilayah kerja Daop 2 Bandung.
BACA JUGA: Bupati Jeje Bangga karena Semua Desa di Kabupaten Pangandaran Sudah Mandiri
BACA JUGA: Kadisdik Kabupaten Garut Angkat Bicara Soal Ada Sekolah Sewa Perangkat Komputer ketika ANBK
Petugas tersebut secara bergantian akan bersiaga selama 24 jam untuk terus memantau daerah rawan bencana. Para petugas bisa langsung melakukan tindakan apabila terjadi masalah pada jalur rawan tersebut.
Daop 2 Bandung juga menyiapkan alat material untuk siaga alias AMUS di beberapa titik yang dapat menjangkau lokasi apabila terjadi hambatan akibat cuaca ekstrem seperti amblesan, banjir atau tanah longsor.
AMUS terdiri dari batu balas, bantalan rel, karung, pasir, besi untuk jembatan, alat penambat rel dan alat siaga lain. AMUS telah ditempatkan di 16 titik wilayah kerja Daop 2 Bandung.
Dalam keterangan tertulis PT KAI, Manajer Humas Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono menjelaskan titik rawan bencana di wilayah kerjanya.
BACA JUGA: Pemain Persib Ini Jadi Panutan Pemain dan Bobotoh, Menjadi Imam Solat Sebelum Bertanding di Stadion
BACA JUGA: Redmi Note 13 Pro Max Buat Fanny Auto Straight Cable Berkat Layar Super AMOLED HP Spek Dewa ini
Menurut dia, saat ini terdapat 30 lokasi rawan bencana dengan kategori siaga dan 56 lokasi rawan bencana dengan kategori waspada.
Untuk daerah kategori siaga, Daop 2 Bandung menyiapkan petugas selama 24 jam secara bergantian di daerah rawan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: