Bandung-Jakarta Hanya 1 Jaman, Gubernur Jabar dan Dirut KAI Bahas Modernisasi Jalur Kereta

Bandung-Jakarta Hanya 1 Jaman, Gubernur Jabar dan Dirut KAI Bahas Modernisasi Jalur Kereta

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Dirut KAI Bobby Rasyidin membahas modernisasi jalur kereta Jakarta-Bandung agar Bandung-Jakarta hanya 1 jaman.-Jabarprovgoid-

BANDUNG, RADARTASIK.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan langkah besar untuk mempercepat waktu tempuh antara BANDUNG dan Jakarta.

Melalui rencana modernisasi jalur kereta, perjalanan dua kota besar ini ditargetkan hanya memakan waktu singkat: Bandung-Jakarta hanya 1 jaman.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin membahas hal tersebut dalam pertemuan di Bandung.

Dedi menilai modernisasi jalur ini merupakan strategi penting untuk memperkuat konektivitas antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

BACA JUGA: Gubernur dan Dirut KAI Hadirkan Kereta Petani dan Pedagang di Jawa Barat

BACA JUGA: Pasokan Air Bersih di Tasikmalaya Belum Normal, Baru Satu Pipa Tirta Sukapura yang Tersambung

Dia menjelaskan jika jalur Jakarta-Bandung dimodernisasi dengan baik, masyarakat bisa menikmati perjalanan cepat dengan harga tiket berkisar Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu.

Menurutnya, tarif tersebut masih terjangkau dan berpotensi membuat kereta selalu penuh penumpang.

Sementara Bobby Rasyidin menjelaskan modernisasi jalur tidak memerlukan pembangunan lintasan baru.

Langkah utama yang akan dilakukan adalah perbaikan rel eksisting, penataan tikungan (healing), penyesuaian kemiringan jalur dan penerapan teknologi tilting pada bogie agar kereta tetap stabil di jalur berkelok.

Ia memperkirakan total panjang jalur sekitar 150 kilometer dengan estimasi biaya perbaikan mencapai Rp 8 triliun.

Anggaran itu mencakup peningkatan kualitas rel, pembangunan terowongan dan jembatan baru di beberapa titik dan penyempurnaan sistem double track agar perjalanan lebih lancar dan aman.

Dedi Mulyadi menambahkan proyek modernisasi ini akan melibatkan banyak pihak.

Pemerintah pusat, Pemda Provinsi Jawa Barat hingga pemerintah kota dan kabupaten akan diajak berkolaborasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait