Kenapa Prakiraan Cuaca Sering Meleset? Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Ungkap Penyebabnya

Kenapa Prakiraan Cuaca Sering Meleset? Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Ungkap Penyebabnya

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati ungkap penyebab kenapa prakiraan cuaca sering meleset.-BMKG-

BACA JUGA: TERBARU Resmi Tol Getaci Dilelang Awal November 2023, Nilai Investasi Rp 37,147 Triliun, Baru Sampai Ciamis

Namun, perlu dipahami bahwa data dan informasi yang dikirimkan BMKG terbatas data dari 59 stasiun pengamatan di Indonesia yang mayoritas berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera.

Oleh institusi non pemerintah, data global tersebut diolah, dimodelkan dan di-downscale guna menghasilkan prakiraan cuaca di kota-kota atau di berbagai daerah di Indonesia.

”Terbatasnya data tersebut tentu saja tidak mampu merepresentasikan kondisi cuaca dan iklim di seluruh wilayah Indonesia,” tegas dia dalam keterangan tertulisnya.

Dwikorita kembali menegaskan inilah jawaban mengapa prakiraan cuaca di aplikasi smartphone sering meleset dan menimbulkan kebingungan masyarakat. 

BACA JUGA: Kabar Baik, Striker Persib dari Brasil Sukses Dapat Trofi Jadi Pemain Terbaik Edisi September 2023

Yaitu, karena tidak divalidasi atau diverifikasi dengan data observasi faktual di lapangan yang lebih merepresentasikan kondisi dan dinamika cuaca di Indonesia.

Dwikorita menambahkan pemodelan global yang di-downscale tidak cukup akurat untuk merepresentasikan kondisi faktual cuaca di Indonesia yang sangat kompleks dan dinamis.

Terlebih, kondisi cuaca dan iklim Indonesia sangat dipengaruhi Samudera Pasifik, Samudra Hindia, Benua Asia dan Benua Australia.

Ditambah lagi wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilewati garis khatulistiwa dengan kondisi topografi yang kompleks. Realitas ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap dinamika cuaca dan iklim di Indonesia.

BACA JUGA: Mencolok, Persib Bawa Kiper Modern Hadapi Borneo FC, Punya Harga Transfer yang Fantastis Rp 3,91 Miliar

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menambahkan BMKG memiliki ribuan titik observasi untuk asimilasi dan validasi model prakiraan cuaca di seluruh wilayah Indonesia.

Kemudian, data observasi diolah para observer dan prakirawan sebelum disebarluaskan secara resmi oleh BMKG melalui berbagai kanal komunikasi, salah satunya melalui aplikasi smartphone bernama Info BMKG.

Tentu, BMKG mempunyai fasilitas observasi cuaca dan iklim dengan berbagai sistem dan peralatan cuaca, antara lain puluhan radar cuaca dan ribuan peralatan operasional yang dilengkapi dengan sistem komputasi dengan High Performance Computer.

Karena anggarannya ditanggung pemerintah, BMKG mampu menyediakan sistem dan peralatan serta mengoperasikan dan memeliharanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: