Tuntut Hentikan Genosida Israel di Jalur Gaza, Ratusan Demonstran Serbu Gedung Kongres AS

Tuntut Hentikan Genosida Israel di Jalur Gaza, Ratusan Demonstran Serbu Gedung Kongres AS

Ratusan demonstran serbu gedung Kongres AS “Capitol Hill”-Tangkapan Layar X-

Dukungan juga muncul di media sosial melalui Rep Ayanna Pressley yang memposting di platform X untuk mendukung para pengunjuk rasa. 

"Solidaritas dengan mereka yang berunjuk rasa dan menuntut gencatan senjata sekarang untuk menyelamatkan nyawa," tulisnya di X.

Demonstran menganggap akar kekerasan adalah penindasan, dan kami di sini untuk mengatakan tidak. 

Mereka menambahkan, "Kami mempunyai kemampuan untuk menghentikan kekejaman yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina. Kami menolak untuk berdiam diri sementara pemerintah Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza."

Polisi membenarkan ada sekelompok besar demonstran memasuki gedung "Cannon House" di Capitol Hill/Kongres pada hari Rabu, 18 Oktober, kemarin, untuk menuntut diakhirinya serangan Israel di Gaza, yang menyebabkan penangkapan beberapa orang. 

Tiga dari pengunjuk rasa kemudian didakwa "menyerang seorang petugas polisi saat merespons," kata Kepolisian Capitol AS dalam sebuah postingan di media sosial X. 

Polisi Capitol mengkonfirmasi dalam postingan lanjutan bahwa "demonstrasi tidak diizinkan di dalam Kongres."

Pemerintahan Presiden Joe Biden sebagian besar membela serangan udara Israel di Gaza, namun kelompok progresif di Kongres telah meningkatkan tekanan pada Biden agar mendesak Israel menahan diri ketika jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus meningkat.

Sementara itu, Hossein Amirabdollahian, Menteri Luar Negeri Iran ajak negara Islam embargo Israel, temasuk sanksi minyak dan pengusiran duta besar.

Ajakan Menteri Luar Negeri Iran ini diungkapkan saat berada di Arab Saudi dalam pertemuan mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OKI) membahas serangan tak berperikemanusian Israel di Jalur Gaza. 

"Embargo segera dan lengkap terhadap Israel oleh negara-negara Islam, termasuk sanksi minyak, serta pengusiran duta besar Israel jika hubungan dengan rezim Zionis telah terjalin," kata Hossein Amirabdollahian dikutip dari RT.

Hinga kini, jumlah warga Palestina yang gugur dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 3.300 orang, dengan lebih dari 13.000 lainnya terluka, menurut  Kementerian Kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: beberapa sumber