Jose Altafini: AC Milan Tim Serie A yang Paling Tidak Membosankan

Jose Altafini: AC Milan Tim Serie A yang Paling Tidak Membosankan

Ilustrasi AC Milan-Tangkapan Layar Instagram-

RADARTASIK.COM – Pemain legendaris Jose Altafini menyebut AC Milan tim Serie A yang paling tidak membosankan saat berbicara di Radio Sportiva.

Altafini mengaku terkesan dengan permainan AC Milan dan menganggap tim asuhan Pioli bermain layaknya klub dari Liga Inggris.

“Saya terkesan dengan Milan. Mereka tidak lagi memainkan permainan yang membuat anda bosan sampai mati, mereka terlihat seperti tim Inggris,” katanya. 

"Juventus juga meninggalkan kesan yang kuat pada saya, dan Inter selalu menunjukkan ketangguhan. Saya juga senang melihat Napoli," lanjutnya. 

BACA JUGA:Carlo Ancelotti Akui AC Milan Sulit Menangkan Liga Champions dan Kecewa Maldini Dipecat

Altafini melihat AC Milan memiliki beberapa pemain berkualitas dan menyarankan Rafael Leo untuk tidak meniru gaya Cristiano Ronaldo.   

"Cukup dengan permainan tic dan toc. Meskipun mereka telah berubah, namun memiliki 4-5 pemain berkualitas tinggi dan punyai potensi berkembang,” ulasnya. 

“Sepak bola adalah sesuatu yang sangat sederhana. Anda perlu memberi tahu Leao untuk tidak hanya meniru gaya bermain Ronaldo, melainkan juga belajar bagaimana Osimhen membidik gawang, bagaimana ia memusatkan perhatian," sarannya.

Altafini juga berbicara tentang Olivier Giroud, yang menurutnya adalah seorang penyerang yang mampu mengubah hasil pertandingan. 

BACA JUGA:Malick Thiaw Mengaku Tak Takut Zlatan Ibrahimovic dan Mengenal AC Milan dari PlayStation

Ia percaya penyerang AC Milan ini bisa bersaing dengan Vlahovic, Osimhem, dan Belotti untuk menjadi pencetak gol terbanyak di Serie A. 

"Tahun yang Vlahovic lalui mungkin sulit, namun ia tetap menjadi seorang pemain nomor 9 yang tak boleh diabaikan. Masa-masa sulit akan berlalu dan kelasnya tetap ada,” tuturnya. 

“Osimhen telah membuktikan kemampuannya, sementara Belotti, meskipun jarang tampil di masa lalu, kini kembali menemukan kepercayaan dirinya,” tambahnya. 

“Bagaimana dengan Giroud? Ia mungkin bermain buruk selama 89 menit, namun kemudian mampu mengakhiri pertandingan dengan satu aksi luar biasa," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: