Hebat! Pemkot Tasikmalaya Bakal Bangun ‘Dapur Stunting’, Baduta Dijatah Makan 3 Kali Sehari Selama 3 Bulan

Hebat! Pemkot Tasikmalaya Bakal Bangun ‘Dapur Stunting’, Baduta Dijatah Makan 3 Kali Sehari Selama 3 Bulan

Penyerahan bahan makanan untuk baduta stunting akan dialihkan ke pembagian makanan sebanyak 3 kali sehari untuk 3 bulan. Sekda Kota Tasikmalaya Drs. H. Ivan Dicksan saat menyerahkan bahn maknan untuk baduta stunting.-Foto:tangkapnalayar/dok kominfo kota tasik-

BACA JUGA:BISIK-BISIK Bobotoh Soal Pelatih Baru Persib yang Segera Diumumkan, Ada Doa dan Harapan Besar

"Jadi dibikin dapur umum, nanti setiap anak stunting diberi kan makanan sehari 3 kali. Tentunya secara stimulan yang stunting ini setiap hari diberikan makanan ini sehari 3 kali minimum selama 3 bulan," sambungnya.

Cheka mencontohkan, dalam program yang telah diterapkan dalam penanganan stunting di wilayahnya ini hanya diberikan makanan berupa telur dan lainnya. 

"Nah telur ini kan belum tentu dia masak. Karena dia memasaknya harus pakai gas dan belum tentu si penerima punya gasnya."

"Makanya sekarang sudah dalam bentuk makanan yang siap di makan. Siap saji dan dikawal oleh ahli gizi," terangnya. 

BACA JUGA:PSG Tahu Cuma AC Milan yang Cocok untuk Kylian Mbappe

Beber Cheka, program ini ditingkatkan pihaknya untuk memastikan gizi penderita stunting benar-benar terpenuhi agar tak stunting. 

"Insya Allah kita coba mainkan lagi levelnya, tak hanya si ASN bertanggungjawab menyerahkan bahan makanan, tapi makanannya terpenuhi selama 3 bulan," bebernya.

Mekanismenya, tambah dia, nanti saat diaplikasikan bisa diantar atau datang ke dapur. Dari 10 kecamatan akan dilakukan uji coba nanti di 3 kecamatan dulu. 

"Yaitu di Kawalu, Mangkubumi dan Cipedes. Kedepan akan di seluruh tempat agar lebih banyak lagi dapur-dapurnya,"tambahnya.

BACA JUGA:KPAID Kabupaten Tasikmalaya Luncurkan Buku Tentang Deteksi Perilaku Bullying (IDPB) Anak Usia Dini

Jelas Cheka, Dandim 0612/Tasikmalaya secara khusus akan membantu di dapur-dapur ini. TNI akan siap membantu proses di dapur maupun proses pengantaran.

"Jumlah stunting existing kemarin sekitar 5000-an kalau ga salah, nanti dicek lagi. Karena yang kita pastikan dulu yang Baduta, di bawah dua tahun. Kenapa Baduta karena lebih gampang di-treatment agar tak stunting," jelasnya. 

Tukas dia, fokus pihaknya saat ini penanganan 1730 anak stunting yang masuk Baduta dengan One ASN One Stunting dan sudah berkurang 845 anak stunting baduta per hari ini.

Sekadar diketahui, stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber