Wakil Direktur La Gazzetta: AC Milan Membangun Skuad yang Lebih Rendah Dibandingkan Tahun Lalu

Wakil Direktur La Gazzetta: AC Milan Membangun Skuad yang Lebih Rendah Dibandingkan Tahun Lalu

Ilustrasi Skuad AC Milan -Tangkapan Layar Instagram @acmilan-

RADARTASIK.COM - Stefano Agresti, Wakil Direktur La Gazzetta mengatakan AC Milan membangun skuad yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu ketika berbicara di Radio Radio.

Saat membahas bursa transfer AC Milan, Agresti membandingkan susunan pemain Milan tahun lalu dengan nama baru yang didatangkan saat ini.

Ia meragukan AC Milan sedang membangun tim yang lebih kuat daripada musim sebelumnya dengen menyoroti kehadiran pemain baru seperti Loftus-Cheek dan Reijnders.

Agresti kurang yakin para pemain baru ini langsung memberikan kontribusi besar bagi tim dalam waktu dekat, termasuk Pulisic yang menggantikan Brahim Diaz.

BACA JUGA:Daftar 10 pemain yang Jadi Korban Revolusi AC Milan: Dari Charles De Ketelaere Hingga Divac Origi

"Pertanyaan yang saya ajukan agak provokatif: Mari kita bandingkan susunan pemain Milan tahun lalu dengan kemungkinan susunan pemain yang saya lihat sekarang,” kata Stefano Agresti , wakil direktur La Gazzetta dello Sport. 

“Saya merasa ragu terhadap hal ini,” lanjutnya. 

“Dengan kehadiran Loftus-Cheek, Reijnders, dan Musah di lini tengah, serta penggantian Diaz oleh Pulisic, ditambah dengan potensi kembalinya Bennacer di masa depan, saya yakin Milan sedang membangun sesuatu yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu,” ulasnya. 

Menurutnya, ada pola yang konsisten dalam kebijakan transfer Milan, yaitu menginvestasikan uang mereka pada pemain muda yang berpotensi. 

BACA JUGA:Pertahanan Bayern Munchen Semakin Kokoh, Kim Min Jae Gabung dengan Mahar 50 Juta Euro Diikat 5 Tahun

Ia melihat langkah ini sebagai upaya Milan untuk membangun tim yang kuat dan berkelanjutan dalam jangka panjang. 

Agresti kemudian mempertanyakan apakah investasi ini akan membawa hasil yang memuaskan dan menjadikan Milan lebih baik daripada musim sebelumnya.

“Namun, satu kesamaan yang tetap ada antara kedua manajemen adalah investasi Milan pada pemain muda yang perlu dikembangkan," pungkasnya.

Sebagi perbandingan, saat AC Milan meraih scudetto dua musim lalu, lini tengah mereka diisi oleh Tonali, Kessie dan Ismael Bennacer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: