Mengenang Jembatan Cirahong di Masa Kecil, Destinasi Olahraga di Hari Minggu, Anak Tahun 1990an Kangen Nih!

Mengenang Jembatan Cirahong di Masa Kecil, Destinasi Olahraga di Hari Minggu, Anak Tahun 1990an Kangen Nih!

Lorong Jembatan Cirahong Kabupaten Tasikmalaya.-Foto: tangkapanlayar/ radar tasik.disway-

BACA JUGA:Jembatan Betman Tetap Diperlukan Meski Exit Tol Getaci di Linggasari Ciamis, Begini Penjelasan Dinas PUPR

Jembatan Cirahong memiliki bobot total 795 ton, dengan pilar besi seberat 195 ton. 

Pembangunan Jembatan Cirahong selesai pada tanggal 29 September 1893, dan mulai digunakan oleh kereta api pada pertengahan Desember 1893.

Jembatan Cirahong memiliki panjang 202 meter dan berada di bawah wilayah Daerah Operasi II Bandung. 

Jembatan ini dilewati oleh jalur kereta api jarak jauh, termasuk jurusan Bandung-Yogyakarta-Surabaya dan Jakarta-Purwokerto melalui Bandung. Jembatan Cirahong terletak di antara Stasiun Manonjaya dan Stasiun Ciamis, serta menjadi penghubung antara Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis.

BACA JUGA:Punya Kecepatan, Mantan Pemain Persib Ini Diprediksi Tampil Jadi Starter RANS Nusantara FC Saat Lawan Persita

Yang menarik dari Jembatan Cirahong adalah bahwa di bawah jembatan ini juga dapat dilalui oleh kendaraan darat seperti mobil, motor, dan sepeda. 

Hal ini menjadikan jembatan ini unik dan multifungsi.

Pembangunan Jembatan Cirahong dilakukan oleh perusahaan kereta api negara Belanda yang dikenal sebagai Staatssporwegen (SS) pada masa kolonial. 

Staatssporwegen meresmikan jalur kereta api Tasikmalaya-Kesugihan pada tanggal 1 November 1894. Pembangunan jalur ini bertujuan untuk mengembangkan wilayah Priangan tenggara yang subur.

BACA JUGA:Jembatan Betman Rencananya Dibangun Tahun 2025

Selain itu, jalur kereta api juga dimanfaatkan sebagai pertahanan militer Pemerintah Kolonial Belanda. 

Staatssporwegen membangun tiga jembatan di atas aliran Sungai Citandui, yaitu Jembatan Citandui 1 atau Jembatan Cirahong antara Manonjaya dan Ciamis, Jembatan Citandui 2 antara Ciamis dan Banjar, serta Jembatan Citandui 3 antara Banjar dan Sidareja.

Seluruh pembangunan jembatan tersebut menggunakan besi-besi dari Eropa yang dikapalkan ke Pelabuhan Tanjung Priok. 

Sebelum dikirim ke lokasi pembangunan jembatan, material yang digunakan disimpan dan diolah terlebih dahulu di Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: