Alasan Logis Kenapa Umat Islam Harus Berkurban
Alasan logis kenapa umat Islam harus berkurban.-Ilustrasi/Radartasik.com-
BACA JUGA: Bolehkah Penyembelihan Akikah Digabungkan dengan Kurban?
وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الۡخَيۡرِ لَشَدِيۡد
”Dan sesungguhnya (manusia) cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.”
Allah sungguh menjadikan harta itu sebagai ujian bagi umat manusia. Apakah dengan memiliki harta, seseorang tetap dalam kesadaran bahwa itu adalah Amanah (titipan). Atau sebaliknya harta ditempatkan sebagai tujuan tertinggi dalam kehidupan yang mengalahkan segala galanya.
Al Quran menegaskan semua yang ada di langit dan bumi termasuk harta yang dimiliki manusia adalah miliki Allah. Manusia hanya disuruh untuk mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan anjuran.
BACA JUGA: Bedakan Kurban Wajib dengan Kurban Sunah
وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا يخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
”Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS al-Maidah: 17)
Harta benda yang miliki seseorang hakikatnya milik Allah. Allah memberikan harta itu melalui berbagai macam cara. Melalui transaksi dengan manusia lain. Melalui pemberian dari sesama atau melalui aktivitas ekonomi lainnya. Semua hakikatnya Alllah yang menggerakkan.
Allah Maha Kuasa untuk melakukan apa pun pada harta yang dikuasakan kepada seseorang. Dengan beribu cara, bila Allah menghendaki harta itu hilang, maka akan hilang.
BACA JUGA: George Weah: Berlusconi Meramal Aku Akan Jadi Seorang Presiden
Bisa dengan musibah, usaha bangkrut, ditipu orang, dicuri atau diberi penyakit yang sulit sembuh sehingga menghabiskan harta benda dan masih banyak cara yang tidak terbatas.
Kurban sesungguhnya persembahan seorang hamba kepada Tuhannya. Sebagai bentuk ketundukan kepada Tuhan yang telah memberikan rizeki dan kenikmatan yang tidak terhitung.
Sebagai hamba yang baik, maka akan tunduk dan patuh dengan total apa yang dikehendaki Tuhan. Karena lazimnya hamba adalah menurut apa saja perintah Tuannya.
Dalam ketundukan inilah, seorang akan mendapat kecintaan dan keridhaan dari Allah. Ketika Allah sudah rida, maka itulah kebahagiaan yang sesungguhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: