Legenda AS Roma Akui Mourinho Mainnya Kurang Cantik, Tapi Hasilnya Mak Nyoss
Giuseppe Giannini -Tangkapan Layar Instagram @gianninigiuseppe10-
RADARTASIK.COM - Giuseppe Giannini pemain legenda AS Roma akui Mourinho mainnya kurang cantik, tapi hasilnya mak nyoss saat diwawancara media Italia Corriere dello Sport.
AS Roma akan kembali ke final Liga Europa setelah 32 tahun sejak dikalahkan Inter Milan pada tahun 1991 silam ketika kejuaraan ini masih bernama Piala UEFA dan dimainkan dalam dua laga.
Giannini saat itu menjadi kapten Giallorossi dan mengakui timnya kalah dari Inter dua kali karena sangat tegang menghadapi atmosfir pertandingan final pertama di Eropa.
Namun, di final Liga Europa nanti di Budapest, mantan kapten itu meyakini Mourinho akan menjadi faktor penting untuk menghilangkan tekanan terhadap pemain Roma.
BACA JUGA:Penjelasan Curva Sud AS Roma Sempat Diam dan Meninggalkan Tempat Duduk Melawan Salernitana
“Saya ingat dengan kekecewaan leg pertama yang juga mengkondisikan kekalahan di leg kedua di partai final kami. Saat itu kami menghadapi tim yang penuh dengan juara,” katanya kepada Corriere dello Sport.
“Inter memiliki pemain yang sangat berpengalaman, begitu juga dengan pelatihnya Trapattoni. Ketika Anda selangkah lagi dari trofi, ketegangan muncul dan Anda harus pandai mengelolanya,” lanjutnya dikutip dari Romenews eu.
“Justru karena alasan inilah, memiliki Mourinho dengan pengalamannya dapat membantu tim menghadapi pertandingan,” jelasnya.
Ia juga mengaku sangat luar biasa jika AS Roma berhasil menjadi juara dan mengingatkan jangan pernah meremehkan Sevilla.
BACA JUGA:Prediksi Final Liga Europa: Sevilla Lawan yang Tangguh, Tapi Mengalahkan AS Roma Juga Sangat Sulit
“Akan luar biasa untuk mencapai dua piala dalam dua musim. Tapi celakalah meremehkan Sevilla yang tidak akan menjadi seperti Inter yang saya hadapi dulu,” pesannya.
Legenda AS Roma juga menganggap beruntung tidak bertemu dengan wakil Italia dan yakin anggapan Sevilla sebagai “Raja Liga Europa” menguntungkan tim Mourinho.
"Menurut saya, Sevilla merasa piala ini adalah milik mereka setelah memenangkannya sebanyak enam kali, rasa percaya diri mereka yang berlebihan di kompetisi bisa menjadi keuntungan bagi Roma,” ujarnya.
“Setelah hasil yang mengecewakan di liga, orang-orang Spanyol mungkin memiliki lebih banyak tekanan, dan ini dapat meringankan tim Mou,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: romanews eu