Paolo Maldini MengakuHampir Mati saat Dilatih Arrigo Sacchi: ‘Ia Tidak Pernah Bermain Sepak Bola’

Paolo Maldini MengakuHampir Mati saat Dilatih Arrigo Sacchi: ‘Ia Tidak Pernah Bermain Sepak Bola’

Paolo Maldini--Twitter

RADARTASIK.COM - Paolo Maldini mengaku hampir mati saat dilatih Arrigo Sacchi dan mengatakan “Ia tidak pernah bermain sepak bola” sehingga memiliki pola latihan fisik yang sangat berat.

Sepanjang karirnya yang gemilang bersama AC Milan, Maldini pernah bekerja sama dengan beberapa pelatih top seperti Arrigo Sacchi, Fabio Capello, dan Carlo Ancelotti.

Tetapi, saat dilatih Sacchi pada tahun 1987 hingga 1991, Paolo Maldini mengakui pola latihan yang diberikan sangat berat.

Menurutnya, karena Sacchi menjadi pelatih bukan dari jalur pemain bola, pendekatan fisik yang dilakukan pelatih legendaris ini hampir membunuhnya.  

“Sacchi tidak pernah bermain sepak bola, jadi dia mungkin memiliki pendekatan yang berbeda dengan pensiunan pemain hebat,” kata Maldini saat tampil di podcast Muschio Selvaggio. 

BACA JUGA:Makam ‘Keramat’ Eyang Prabudilaya Dikelilingi Air Situ, Perlu Rakit untuk Bisa Sampai

“Juga sangat sulit bagi kami untuk mengubah metode latihan, karena Sacchi hampir saja membunuh kami,” lanjutnya. 

“Hal ini terjadi sebelum hari-hari datangnya pelatih kebugaran, tetapi saya pikir saya melakukan pelatihan berlebihan selama separuh karir saya,” akunya. 

“Saya akan pulang pada malam hari dan terlalu lelah untuk pergi makan,” ungkap Maldini dikutip dari Football Italia.

Sedangkan Fabio Capello, menurut Maldini dia adalah pelatih yang membuatnya termotivasi untuk menjadi pemain terbaik di dunia.

BACA JUGA:AC Milan Tersenyum Lebar, Juventus Dikurangi 10 Poin dan Digebuk Empoli 4-1

“Tahukah Anda bahwa Anda adalah yang terbaik di dunia?,” ucap Maldini mengenang kalimat Capello untuknya.

“Jadi dari sana saya mengambil tanggung jawab untuk menjadi yang terbaik dan dia membantu saya berkembang pesat,” paparnya.

Maldini kemudian menjelaskan alasannya memilih pemain muda berbakat di bursa trasnfer musim lalau karena anggaran transfer AC Milan sangat kecil dan memilih untuk mengamankan pemain kunci agar bertahan seperti rafael Leao.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: