Bank Sampah di Kota Tasikmalaya Terus Berkembang, Dua Bank Sampah Ini Punya Inovasi

Bank Sampah di Kota Tasikmalaya Terus Berkembang, Dua Bank Sampah Ini Punya Inovasi

Tim Penilai Lomba Bank Sampah melaksanakan penilaian di Bank Sampah SABER (Saripin Bersinar) Kelurahan Sukanagara, Purbaratu, Selasa 02 Mei 2023.-Ujang Nandar-radartasik.disway.id

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Tim Penilai Lomba Bank Sampah melaksanakan penilaian dua Bank sampah yakni Bank Sampah SABER (Saripin Bersinar) Kelurahan Sukanagara Purbaratu dan Bank sampah SIMEKAR di Kelurahan Setianegara  Kecamatan Cibeureum Selasa 2 Mei 2023.

Hadirnya dua Bank sampah tersebut sekaligus menunjukkan bahwa Bank sampah di Kota Tasikmalaya terus berkembang.

Berbagai hal penilaian itu dilakukan tim, mulai dari inovasi, proses pengumpulan atau penarikan sampah dan lainnya.

Ketua Panitia dan Ketua Tim Penilaian bank sampah pada Lomba bank sampah Tingkat Kota Tasikmalaya, Dewi Nusarini mengutarakan, secara keseluruhan bahwa bank sampah di Kota Tasikmalaya terus berkembang.

BACA JUGA:Ayo Kurangi Sampah dari Sumbernya, Kelola Pilah Pilih Dimulai dari Rumah 

Menurutnya mulai dari proses pemungutan, pemilahan, hingga inovasi. "Untuk Bank Sampah SABER dan Bank Sampah SIMEKAR berkembang signifikan," katanya kepada radartasik.com Selasa 2 Mei 2023.

Mengukuhkan bank sampah di Kota Tasikmalaya kian terus berkembang dengan lahirnya inovasi gemilang.


Tim Penilai Lomba Bank Sampah saat penilaian Bank sampah SIMEKAR di Kelurahan Setianegara, Kecamatan Cibeureum, Selasa 02 Mei 2023.-Ujang Nandar-radartasik.disway.id 

Limbah atau sampah diolah menjadi wadah lampu. Hal tersebut dilakukan Bank Sampah SABER. 

Termasuk dari inovasi ini melahirkan usaha baru. Bank Sampah SIMEKAR mampu beternak kambing dari hasil penjualan sampah. 

BACA JUGA:Pesan Khusus Pj Wali Kota Tasik saat Peringatan Hardiknas

"Alhamdulilah inovasinya cukup bagus, terutama SIMEKAR ini, yakni hasil penjualan sampah dibelikan domba, domba untuk diternakkan," kata Dewi.

Memang untuk Bank Sampah SABER sendiri memerlukan ada pendampingan dan keterlibatan berbagai pihak. Seperti dari pemerintah setempat seperti kelurahan. 

"Terutama dukungan dari masyarakat, karena memang nasabahnya bari 21 nasabah saja. Padahal di lingkungan itu banyak sekali masyarakat," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: