Tanggal Berapa Lebaran Tahun 2023, Simak Penjelasan Ini
Ilustrasi jadwal sidang isbat tertutup dan 123 lokasi pengamatan hilal di seluruh Indonesia.-Istimewa-
Kadang tanggal 1 Ramadan dan tanggal 1 Syawal semua ormas Islam sama waktunya.
Sering juga awal Ramadan sama tapi lebarannya beda. Atau awal Ramadan beda tapi lebaran sama.
Dilansir dari laman kemenag.go.id perbedaan ini karena adanya perbedaan memahami nash (dalil) dan metode pengambilan hukum (istinbath oleh masing-masing ormas Islam.
Kalau berdasarkan metode hisab (wujudul hilal) maka posisi ketinggian 1 sampai 2 derajat sudah ada wujud. Saat itu sudah masuk tanggal baru untuk awal puasa Ramadan.
BACA JUGA: Apes Banget! Bulan Ramadan Minta THR Kepala BNN Kota Tasikmalaya Kena Pecat
Begitu juga untuk menentukan lebaran hilal sudah wujud maka waktu lebaran atau tanggal 1 Syawal sudah masuk.
Kalau metode Rukyatul Hilal dilakukan dengan perhitungan astronomis (hisab) tetapi keputusannya menunggu hasil pemantauan hilal.
Pemerintah menyikapi penentuan awal Ramadan dan awal Syawal ini menggunakan metode hisab dan rukyatul hisab.
Hal itu berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004 yakni menggunakan dua metode itu.
BACA JUGA: 8 Surga Wisata di Majalengka Mulai Perkebunan hingga Curug
Hasil perhitungan hisab merupakan informasi awal yang selanjutnya dikonfirmasi melalui mekanisme rukyat.
Hasil dua metode yakni hisab dan rukyat akan dibahas di sisang isbath dengan melibatkan ormas Islam, duta besar negara sahabat, serta pakar-pakar.
Keputusan sidang isbath itu nantinya yang jadi dasar umat Islam di Indonesia memulai puasa Ramadan dan lebaran.
Memang pada kenyataannya keputusan pemerintah itu tidak mengikat. Sebab sering ormas Islam yang merasa lebih yakin dengan metodenya memulai puasa Ramadan atau lebaran sesuai hasil hitungannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: