Ini Langkah yang Harus Dilakukan Masyarakat Cegah dan Mengobati Difteri

Ini Langkah yang Harus Dilakukan Masyarakat Cegah dan Mengobati Difteri

Suasana pelayanan kesehatan di RS SMC Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 23 Fabruari 2023.-ujang nandar-radartasik.disway.id

TASIKMALAYA, RADADARTASIK.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya hingga saat ini belum menemukan kasus difteri. Meski belum ditemukan kasus tersebut, Dinkes tetap melakukan berbagai pencegahan.

"Belum ada ya kang, dan mudah-mudahan tidak ada," ungkap Plt Kepala Bidang (Kabid) Layanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Tasikmalaya Hj Iyen Nuryanah ST Msi kepada radartasik.com, Kamis 23 Februari 2023. 

Meski belum ditemukan kasus tersebut, Dinkes tetap melakukan berbagai pencegahan. "Penguatan imunisasi difteri sesuai dengan program imunisasi nasional di tengah-tengah masyarakat," kata dia.

Menurutnya, difteri merupakan penyakit menular dan disebarkan melalui batuk, bersin, atau luka terbuka. Gejalanya termasuk sakit tenggorokan dan masalah pernapasan.

 BACA JUGA:Dua Tahun Sawah di Padaherang Pangandaran Terendam Banjir

Bila ditemukan kasus tersebut, langkah yang harus dilakukan cegah dan mengobati difteri yakni dengan merujuk pasien ke rumah sakit dan dirawat di ruang isolasi. 

Pengambilan spesimen dari kasus dan kasus kontak erat, kemudian dikirim ke laboratorium rujukan difteri untuk dilakukan pemeriksaan kultur atau PCR. 

"Menghentikan transmisi difteri dengan pemberian profilaksis terhadap kontak dan karier. Dan melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) di daerah KLB difteri," ungkapnya.

Untuk penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien difteri adalah memberikan antitoksin segera setelah dinyatakan diagnosis difteri. Karena dengan pemberian antitoksin di hari pertama, angka kematian penderita kurang dari satu persen.

BACA JUGA:Warga Penerima Bantuan Sembako Meninggal, Sebelumnya sempat Pingsan di Kantor Kelurahan 

Jika penundaan lebih dari hari ke-6, angka kematian bisa meningkat sampai 30 persen. "Terapi antibiotik bukan sebagai substitusi terhadap terapi antitoksin. Pemberian intramuskuler penisilin prokain 50.000-100.000 unit/kg/hari selama 10 hari," beber dia.

Selanjutanya, kortikosteroid dengan tujuan pemberian obat ini untuk mencegah timbulnya miokarditis dapat diberikan prednison 2 mg/kgBB/hari selama 3 minggu, lalu dihentikan secara bertahap. 

Namun hal lebih penting adalah langkah yang harus dilakukan masyarakat cegah dan mengobati difteri. "Tentu yang lebih penting pencegahannya selain vaksin, yakni pola hidup sehat," saran Iyen.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: