Menengok Smelter Single Line Terbesar di Dunia, Hasilkan Perak dan Emas Batangan, Serap 11.000 Pekerja
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menengok smelter single line terbesar di dunia yag akan menghasilkan perak dan emas batangan, Selasa 7 Februari 2023.--Kementerian ESDM--
GRESIK, RADARTASIK.COM – Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan smelter single line terbesar di dunia yang akan hasilkan perak dan emas batangan.
Parbrik pemurnian produk-produk mineral ini berada di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin optimis pabrik smelter terbesar di dunia itu dapat beroperasi di bulan Mei 2024.
”Saya optimis pekerjaan dapat diselesiakan sesuai target, bahkan ada berapa tadi yang sudah direncanakan tercapai dan melampaui 2% dari yang sudah ditargetkan,” kata dia.
BACA JUGA: Pesawat Susi Air Dibakar OPM, Pilotnya Dijadikan Sandera, Bagaimana Nasib 5 Penumpang?
”Artinya target Mei 2024 itu saya berharap kalau bisa dimajukan lebih awal karena sudah ada bagian yang lebih dulu diselesaikan, optimis saya ini dapat diselesaikan,” tambah dia.
Wapres menyampaikan semua itu saat mengunjungi lokasi pembangunan pabrik pemurnian PTFI di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur pada Selasa 7 Februari 2023.
Pembangunan pabrik smelter merupakan program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah sesuai amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
”Pemerintah dalam rangka mengembangkan industrinya melakukan hilirisasi dan dan pembangunan smelter itu merupakan pelaksanaan dari hilirisasi karena itu tadi saya meninjau smelter PT Freeport Indonesia,” ujar wapres.
Pembangunan smelter kedua PTFI, sambung dia, merupakan kebanggaan bangsa Indonesia karena merupakan smelter terbesar single line di dunia dengan mengolah konsentrat hingga 1,7 juta ton produk dari PTFI.
Sedangkan di PT Smelting mampu mengolah 1,3 juta ton. ”Secara keseluruhan dapat mengelola 3 juta ton konsentrat,” lanjut dia.
Multiplier effect lainnya dari proyek ini adalah penyerapan tenaga kerja. Sekitar 11.000 pekerja dengan komposisi sekitar 98% tenaga kerja Indonesia. Dimana, sekitar 50% berasal dari tenaga kerja lokal Jawa Timur.
”Proyek ini juga akan menyerap tenaga kerja besar yakni sebanyak 11.000 pekerja. Untuk itu maka diperlukan pemerintah daerah setempat harus menyiapkan tenaga kerja trampil dan dengan melakukan pelatihan-pelatihan vocational training sesuai dengan tuntutan yang ada di sini,” pesan wapres seperti dilansir laman resmi Kementerian ESDM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: