Persib Akhirnya Juara, Termotivasi Usai Ditegur Wali Kota Bandung di Ruang Ganti Pemain
Legenda hidup Persib Robby Darwis bersama Joe P-Project saat podcast di Persib TV. Foto: Tangkapan layar Persib TV--
Persib B saat itu mengikuti mengikuti Yusuf Cup di Makassar, Sulawesi Selatan.
Satu tahun kemudian, tepatnya 1980, kata Ajat Sudrajat, dia dan Yusuf Bachtiar bergabung bersama Persib B.
Mereka berdua anggota tim Persib paling muda saat itu.
“Saya waktu itu usia 18 tahun. Pelatihnya Pak Isak Udin,” ujarnya.
“(Pemain) yang lain usia di 20, 23 dan 24 tahun,” kata Ajat Sudrajat.
“Nah dari sana, saya awal mula dipanggil Persib,” ujar Ajat Sudrajat mengenang.
“Waktu itu juara 3,” terangnya.
Saat awal bermain di Persib, posisi Ajat Sudrajat belum menjadi striker atau gelandang tengah.
“Saya di sana (Persib B) masih di kanan luar (sayap kanan),” ujarnya.
Salah satu alas an Ajat Sudrajat disimpan di posisi sayap kanan karena umpan silangnya bagus.
“Karena crossing-crossingnya bagus…saya disimpan di sayap kanan,” ujarnya.
Tak lama setelah pulang dari Yusuf Cup di Makassar, pelatih asal Polandia, Marek Janota datang ke Bandung dan melatih Persib.
“Pulang ke sini (Bandung), masuklah Marek (Janota),” ujar Si Arab, panggilan Ajat Sudrajat.
Begitu Marek Janota masuk Persib, dipanggilah para pemain muda. Diantaranya Iwan Sunarya dan lainnya yang biasa bermain di Persib B.
“Karena mereka tidak kuat latihan dengan Marek (Janota), akhirnya mereka pada mundur,” kenangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber