Persib Tak Kunjung Juara, Wali Kota Bandung Datangi Ruang Ganti Pemain, Hasilnya Robby Darwis Bawa Piala

Persib Tak Kunjung Juara, Wali Kota Bandung Datangi Ruang Ganti Pemain, Hasilnya Robby Darwis Bawa Piala

Legenda hidup Persib Robby Darwis bersama Joe P Project saat tampil di Persib TV. Foto: Tangkapan layar Persib TV--

Terlebih, di era 80-an, PSMS Medan dan Persib menjadi bagian tim besar yang langganan juara kompetisi Perserikatan.

Bahkan, rekor pertandingan terbanyak sampai saat ini di Indonesia masih dipegang Persib saat menghadapi PSMS Medan di Stadion Utama Senayan.

Pada final Perserikatan 1985 antara Persib vs PSMS Medan jumlah penonton mencapai 150 ribu orang.

Tak ayal, para penonton sampai meluber ke pinggir lapangan. Bobotoh sampai jongkok di pinggir lapangan. Meski demikian, saat itu tidak terjadi kericuhan. Aman-aman saja.

BACA JUGA: Pembangunan Masjid Al Jabbar Tak Salahi Aturan, Ridwan Kamil Perhatikan Semua Kebutuhan Warga Jabar

“Sejarah 21 oktober, Laga final terbesar (150 ribu penonton) antara PSMS Medan vs Persib Bandung di GBK, Jakarta 1985,” tulis PSSI di akun resminya.

Sampai saat ini, jumlah satu pertandingan ditonton langsung 150 ribu orang itu belum dapat tersaingi. 

Namun, sayangnya dalam final tersebut Persib kalah oleh PSMS lewat adu penalti 3-2 setelah di waktu normal skor 2-2.

"Dulu saat saya jadi pemain bola, saat Persib melawan PSMS Medan pada sekitar tahun 1984-1985, penonton itu rekor di Stadion Senayan," ujar legenda hidup Persib Jafar Sidik seperti dilansir dari detik.com.

BACA JUGA: Matteo Darmian Minta Pemain Inter Milan Lupakan Kesalahan Wasit Juan Luca Sacchi

“Penonton itu penuh banget tapi tidak terjadi kejadian seburuk seperti sekarang ini,” ujarnya mengenang.

Setelah kalah di Final Perserikatan tahun 1985 lawan PSMS Medan tersebut, satu tahun kemudian atau pada 1986, Persib kembali masuk final Divisi Utama.

Saat itu, Adeng Hudaya dan kawan-kawan mengalahkan Perseman Manokwari 1-0 lewat gol tunggal Djadjang Nurdjaman.

Akhirnya, Persib menjadi juara Divisi Utama pada musim 1986 untuk pertama kali sejak musim 1961.

Namun di final perserikatan satu tahun kemudian, Persib gagal mempertahankan gelar juara bertahan Perserikatan pada musim 1986/1987. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber