Senyum Tulip

Senyum Tulip

--

Yuli Triyono

Pergi liburan ke Pasadena / Diguyur air hujan pakaian menjadi basah / Maaf Pak DI saya 'ogah' ikut mikir masalahnya Fiona / Mikir masalah hidup saya saja sudah susah.

Johannes Kitono

Saya sangat menyesal melepaskan kesempatan emas ikut camping walaupun 50 : 50 bisa terundi. Lebih menyesal lagi ketika menyampaikan keluhan Prof Pry soal air panas untuk mandi. Passionnya adalah ingin belajar tentang Agro wisata Agrinex. Sesuai dengan pengalaman kerja di bidang Peternakan dan Perikanan. Dengan kunjungan ke Agrinex harapannya akan melengkapi apa yang telah dipelajari di MMA- IPB. Then, titip Prof Pry minta tolong buat laporan mata Agrinex. Apa mau dikata dan mungkin belum jodoh. Beliau batal kesana karena hoax tentang air panas dan ular ular disekitar tenda.Dan pelantikan Ketum PKP terpaksa ditunda, mungkin kloter kedua sesudah Pilkada. Tapi tidak ada menyerah, diundang atau tidak suatu hari pasti akan ke Agrinex juga.Sekalian ke kampung Baduy.Siap siap tunggu laporan pandangan mata. 

Fiona Handoko

bpk prof pry, saya juga oper2 krl utk ikut ke agrinex. dari sta jatinegara, ke tn abang, ke serpong, lalu cisauk. 3x oper. krl cuman 5rb. lanjut gojek ke intermark 19 rb. bejo ne, di krl dapat duduk terus. longgar, ac adem. di perjalanan bisa merem2

EVMF

Kalaupun sertifikat tersebut masih atas nama kakeknya, tentu saja Pemerintah Tiongkok akan kesulitan melacak para ahli warisnya, apalagi sudah banyak yang bermigrasi ke Indonesia, lagi pula itu bukan kewajiban mereka. Maka yang dianggap paling berhak atas ganti-rugi tersebut pastilah yang memegang sertifikat tersebut yakni Sang Putri, karena sudah pasti keturunannya. Oom Fiona dan semua saudara yang lain bisa saja mengupayakan hak atas warisan tersebut, asalkan bisa menunjukkan bukti-bukti (dokumen yang sah secara hukum) sebagai keturunannya, tetapi hal ini akan memakan waktu yang tidak sebentar. Apalagi kalau sertifikat tersebut sudah atas nama "si sulung" ayahanda Sang Putri. Oom Fiona dan semua saudara yang lainnya "hanya sebatas merasa berhak" atas warisan tersebut, tidak lebih dari itu. Mengapa tidak disederhanakan saja urusannya : 1. Biarkan proses pembayaran ganti-rugi dari Pemerintah Tiongkok kepada "Sang Putri" sebagai Pemegang Sertifikat, yang berdomisili di Hong Kong itu berjalan lancar, bahkan secepatnya akan lebih baik. 2. Selanjutnya "Sang Putri" membuat surat wasiat atas sejumlah uang tersebut kepada Oom Fiona dan semua saudara-saudara yang lainnya yang berhak atas warisan tersebut. [2].

Jokosp Sp

Bertemanlah dengan orang pintar, maka kamu akan tertular kepintarannya. Bertemanlah dengan orang sukses, maka kamu akan sukses mengikuti ilmu cara suksesnya. Bertemanlah kamu dengan perusuh, maka kamu akan jadi perusuh juga. Yang ini yang tadinya sungkan nulis, tapi suka membaca CHDI kemudian bisa komen apalagi bisa kepilih, pada akhirnya bisa jadi perusuh. Di mana anda, di mana anda berdekatan, kalau terus dan kontinyu dilakukan maka anda akan jadi seperti lingkungan anda.......itu kata motivator dulu di kelas motivasi orang sukses.

Amat Kasela

Ada tiga jenis murid yang paling diingat guru: 1. paling pandai 2. paling sering alpa (banyak masalah) 2. nackal/bandel. Sama halnya perusuh. Pak Pry & Pak Mirza, termasuk yang paling pandai. Kliwon, Leong Putu, Otong, Aryo, yea aina, dkk. Mereka ini tergolong perusuh nackal. Bagaimana tidak, kerjaannya ngerusuh tiap hari. Ngomongin apalah. Topik CHD apa, yang dikomentari apa. Membahas bulu, daging, urusan bawah pusat (paha, lutut, kaki), lato-lato natural (mainan lelaki), dll. Banyaklah. Pokoknya: nackal. Wkwkwkwk Tanda hujan mendungnya awan/ Lekas berteduh hujannya tiba/ Pandai bergaul memilih kawan/ Kawan berakhlak budi mulia.

Leong putu

Abah, yang Abah lakukan pada ku ini sungguh jahaaaat.... .... Tapi baiklah, karena bola sudah dilempar. Akan ku tangkap jua. ... Ini sekedar urun rembug dari perusuh yang tidak usah diambil hati. Abaikan saja. Kalau itu hanya soal nominal 100 M, lebih baik diiklaskan saja. (Wkwk..ngomong gampang, pelaksanaanya suuuuuuliiiiiit). Tapi kalau kemungkinannya 80 % bolehlah diperjuangkan. Namun kalau peluangnya 10 % saja, apalagi pada prosesnya nanti akan penuh pertikaian, baiknya dilepaskan saja. Nominal bisa diusahakan, walau sulit. Persaudaraan hilang karna warisan, tak akan ada faedahnya. Mungkin akan ada cerita indah yang abadi jika bisa mengiklaskan itu. Membuka pintu untuk rejeki yang lebih besar dari 100 M . Siapa tahu. ... Seperti saya ini, saat pacar dulu direbut orang, saya iklaskan saja. Pacaran lagi, direbut orang lagi, iklaskan lagi, sampai empat kali. Saya iklas. Akhirnya dapat istri yang sekarang, yang sayangnya selalu to be continue...hahaha. ... Atau, apakah tidak ada pemikiran out off the box ? Semisal, menghibahkan saja bangunan tersebut. Apalagi area itu akan dibuat sesuatu yang monumental. Dan saya yakin Nama keluarga besar Bung Fiona tetap dikenang. Harum sepanjang sejarah. Tercatat abadi di sana. .... Asal usul, usul asal. //LP.

Agus Suryono

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: