Senyum Tulip

Senyum Tulip

--

Pryadi Satriana

Benarkah Pak Mario Handoko punya 'persoalan yang begitu rumit'? 'Persoalan' muncul karena 'tahu ada warisan dari kakek buyut'. Saya ulangi: KAKEK BUYUT! Cucu & cicit sudah puluhan - dan kalau sistemnya seperti di Indonedia, maka semuanya harus dilibatkan, dan menggunakan 'lawyers' di Indonesia, Hongkong, dan Tiongkok! Sudah mulai kelihatan 'ruwet' kan? Untuk biaya 'wira-wiri Indonesia-Hongkong-Tiongkok' dan membayar jasa 'lawyers' di Indonesia-Hongkong-Tiongkok yg melibatkan sekian banyak cucu-cicit sbg 'ahli waris', maka uang 100M rupiah itu - menurut saya - "ndhak ada apa2-nya". Ngurus kambing ilang biayanya seharga sapi! Saran saya pribadi, 'let it go', jangan biarkan itu mengganggu 'kehidupan keluarga Anda', mending ngajak Fiona jalan2, makan malam, dan nonton bioskop! Itu hal yg pasti Anda bisa nikmati! Akan halnya 'warisan itu', kalau Anda dan keturunan Anda memang berhak, percayalah, "Ny. Hongkong" itu akan menghubungi dan minta no. rekening Anda. Semua sudah ada yg ngatur, Pak. Salam. Rahayu.

Yellow Bean

Warisan adalah kata yang terasa aneh ketika di dengar waktu kecil. Namun seiring waktu berjalan akhirnya bertemu dengan hal demikian di kehidupan nyata. Cerita pengalaman hidup orang tua yang sangat hati hati dengan persoalan warisan. Sangat di butuhkan kesabaran dan keikhlasan karena bagi saya pribadi warisan lebih bernilai sebagai pusaka yang tentunya identik senjata bermata dua sisi. Jika kita berkeras hati maka tidak mustahil persaudaraan yang menjadi taruhannya dan untuk berlembut hatipun tidak mudah jika kita melihat nilainya . Ada contoh yang tidak semua orang perlu mencontoh. Ketika ibuku di ajak Pamannya mengurus warisan eyang buyut maka ibu menjelaskan dengan sabar tentang posisi harta yang dipersoalkan sudah habis dipakai judi oleh menantu eyang dan ibu masih menghargai saudara walaupun kalo menghitung rupiah tentu jumlahnya tidak sedikit. Namun persaudaraan yang masih di inginkan lebih berharga karena kami tinggal di satu lingkungan yang pasti sering berkumpul.

Cah Kene ae

Tuku dhawet nang pasar minggu Pasare semrawut merga direnovasi Anda sudah tahu: pantun dilanjutkan setelah renovasi selesai Ttd Kepala Pasar

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: