40 Menit yang Mengubah Robby Darwis dari Siswa SMA Jadi Legenda Hidup Persib, Kisahnya Luar Biasa Menarik
Robby Darwis saat menjadi kapten Persib dalam laga final Liga Indonesia pertama musim 1994/1995 melawan Petrokimia Putra. Foto:Persib/repro--
Robby Darwis mendapatkan latihan keras dari Marek Janota. Terutama latihan fisik.
BACA JUGA: Resep Batagor Bandung yang Lezat, Cek di Sini Bahan-bahan, Bumbu dan Cara Membuatnya
Memang, Marek Jonata terkenal membangun skuad Persib dengan latihan fisik yang keras.
Bagi Robby Darwis ketahanan fisik yang bagus menjadi modal untuk seorang pemain bertanding di lapangan, karena soal teknik, itu akan ”mengikutinya”.
Hari demi hari Robby Darwis giat berlatih. Namun begitu, dia belum dapat posisi bermain.
”Saya waktu itu belum dapat posisi,” ujarnya.
”Pokoknya disuruh latihan we... latihan yang rajin,” ujar Si Bima, julukannya.
Robby Darwis terus berlatih dengan rajin saat di Persib Junior.
Nah, pada 1983, Robby Darwis masuk ke tim senior Persib. Bahkan, di kemudian hari, Robby Darwis menjadi kapten sekaligus ikon Persib.
Berbagai gelar pun pernah dia raih bersama Persib. Termasuk gelar Kompetisi Perserikatan dan Liga Indonesia 1.
Robby Darwis meraih juara kompetisi Perserikatan terakhir pada 1993/1994.
Kemudian satu tahun kemudian, saat kompetisi Perserikatan dan Galatama digabung menjadi Liga Indonesia I, Robby Darwis pun memimpin Persib meraih juara Liga Indonesia 1.
Robby Darwis memimpin skuad Pangeran Biru menghadapi Petrokimia Putra pada 30 Juli 1995.
Seperti dilansir dari laman Persib, di final Liga Indonesia 1994/1995 pada 30 Juli 1995, Persib ditantang Petrokimia Putra di partai final.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber