Bosan, Real Madrid Tidak Mau Dikaitkan dengan Kylian Mbappe di Bursa Transfer Januari

Bosan, Real Madrid Tidak Mau Dikaitkan dengan Kylian Mbappe di Bursa Transfer Januari

Kylian Mbappe-Tangkapan layar Twitter-

RADARTASIK.COM – Bosan, Real Madrid tidak mau dikaitkan dengan Kylian Mbappe di bursa transfer Januari nanti.

Bursa transfer musim panas lalu, Kylian Mbappe dikabarkan sangat dekat bergabung dengan Real Madrid.

Namun, pemain Prancis itu memilih untuk tetap bertahan di Paris Saint-Germain salah satunya setelah mendapat telepon dari Presiden Emmanuel Macron.

Peran Presdiden Emmanuel Macron sangat penting dalam kasus ini, dan Mbappe mengakui dalam sebuah wawancara dengan Sports Illustrated.

BACA JUGA:Kakek Tiri Jadi Tersangka Pembunuhan Siswi SMP Culamega, Polisi Ungkap Motifnya

“Kami memiliki beberapa panggilan. Pada bulan Desember, Januari, Februari, Maret," kata Mbappe mengakui sambil tertawa dikutip dari Marca.

"Macron menelepon saya dan berkata, 'Saya tahu Anda ingin pergi, tetapi saya ingin Anda tahu bahwa Anda penting bagi Prancis dan saya tidak ingin Anda pergi. Anda memiliki kesempatan untuk membuat sejarah di sini. Semua orang menyukai Anda," ungkapnya.

Kylian Mbappe sempat tidak percaya mendapat telepon dari Presiden Macron, ia akhirnya memilih bertahan di Paris Saint-Germain daripada bergabung dengan Real Madrid.

“Saya bilang saya menghargainya, ini benar-benar gila. Presiden menelepon Anda dan meminta Anda untuk tinggal," tuturnya.

BACA JUGA:6 Rekomendasi Destinasi Wisata di Sukabumi, Ada Mini Niagara Seperti di Amerika Serikat

Kylian Mbappe juga mengakui efek memenangkan Piala Dunia 2018 lalu sangat luar biasa dan mengubah hidupnya.

“Itu mengubah hidup saya, Saya sudah terkenal sebelumnya, tetapi setelah Piala Dunia itu gila. Butuh beberapa saat bagi saya untuk belajar tetap tenang," terang Mbappe.

Sayangnya, setelah itu Kylian Mbappe mencapai titik terendah, gagal melakukan tendangan penalti melawan Swiss di babak 16 besar Euro 2020 memicu gelombang kritik terhadapnya.

Banyak yang menghinanya dengan nada rasis,  membuatnya mempertimbangkan untuk tidak pernah lagi bermain untuk Perancis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber