Yes! ’Bocoran’ Tes Masuk PTN 2023, Akan Diikuti 1,5 Juta Peserta SNPMB 2023, yang Diterima Hanya 20 Persen

Yes! ’Bocoran’ Tes Masuk PTN 2023, Akan Diikuti 1,5 Juta Peserta SNPMB 2023, yang Diterima Hanya 20 Persen

Kemendikbudristek ubah aturan seleksi SBMPTN 2023.-Ilustrasi/disway.id-

JAKARTA, RADARTASIK.COM— Yes, ini ’bocoran’ tes masuk PTN 2023 yaitu akan diikuti oleh 1,5 juta peserta. 

Ketua Umum SNPMB 2023 Prof. Mochamad Ashari menyatakan, bakal ada sekitar 1,5 juta siswa yang ikut serta seleksi masuk PTN 2023.

Karena itu siswa diminta serius dan tidak main-main dalam mengikuti seleksi masuk PTN tahun depan.

Jumlah tersebut didapat dari calon mahasiswa yang mendaftar PTN pada awal 2022 lalu, yaitu sekitar 600.000 siswa mengikuti SNMPTN 2022 dan sekitar 800.000 siswa mengikuti SBMPTN 2022.

BACA JUGA: ’Bocoran’ Ujian Masuk PTN 2023, Tidak Ada Lagi Tes Mata Pelajaran, Ini Materi yang Akan Diujikan SNPMB 2023

"Dari banyaknya siswa yang mengikuti seleksi, persentase yang diterima PTN hanya 18-20 persen,” ujarnya saat konferensi pers secara hybrid, Kamis 1 Desember 2022.

“Sementara persentase siswa yang diterima di PTN favorit hanya 7-9 persen, sehingga harus diimbangi dengan kerja keras dan niat yang sungguh-sungguh," tegas Prof. Mochamad Ashari.

Prof. Mochamad Ashari mengungkapkan, tahun ini pemerintah mengubah materi tes dalam UTBK Seleksi Nasional Berbasis Tes atau SNBT.

Materi yang diujikan adalah tes potensi skolastik (TPS), penalaran matematik, literasi dalam bahasa Indonesia dan literasi dalam bahasa Inggris dengan alokasi waktu 195 menit.

BACA JUGA: Wow ’Bocoran’ Ujian Masuk PTN 2023, Kini Siswa Jurusan IPA IPS atau Bahasa Bebas Pilih Prodi

Adapun ’bocoran’ ujian masuk PTN 2023 dalam TPS, yang akan diuji yaitu kemampuan penalaran umum, kemampuan kuantitatif pengetahuan dan pemahaman umum serta kemampuan memahami bacaan dan menulis. 

Kemudian kemampuan kuantitatif akan mencakup pengetahuan dan penguasaan matematika dasar.

Untuk literasi dalam bahasa Indonesia dan Inggris bertujuan mengukur kemampuan untuk memahami, menggunakan dan mengevaluasi berbagai jenis teks dalam menyelesaikan masalah.

Lalu mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarlampung.co.id