Penting! Cara Buat Konstruksi Bangunan Tahan Gempa, Bercermin dari Musibah Gempa Cianjur

Penting! Cara Buat Konstruksi Bangunan Tahan Gempa, Bercermin dari Musibah Gempa Cianjur

Ilustrasi Kontruksi bangunan rumah anti gempa. Foto: twitter @ApriantoSeno1--

JAKARTA, RADARTASIK.COM - Gempa Cianjur yang terjadi pada Senin lalu, 21 November 2022 telah mengakibatkan sebanyak 268 orang meninggal dunia dan menimbulkan kerusakan infrastruktur, seperti rumah mencapai 22.198 unit.

 

Padahal Gempa Cianjur yang terjadi pada kedalaman 10 km di barat daya Cianju itu tersebut hanya berkekuatan 5,6 magnitudo.

Salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur itu adalah disebabkan oleh kondisi rumah atau kontruksi bangunan di Cianjur yang dinilai tidak tahan gempa.

“Kita bayangkan saja, ini siang hari kejadian dan warga tinggal di rumah-rumah tidak tahan gempa. Begitu ada gempa ya langsung ambruk,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyono kepada wartawan, Senin lalu.

BACA JUGA: Hati-Hati! Sesar Garsela Masih Aktif, Membentang dari Garut Selatan ke Selatan Bandung, Ini Karakter Gempanya

BACA JUGA: Diragukan, Sesar Cimandiri Penyebab Gempa Cianjur, Ini Paparan Dosen Geologi Unpad

Oleh karena itulah, Suharyono meminta agar gempa Cianjur menjadi pelajaran untuk menyiapkan konstruksi bangunan tahan gempa guna meminimalisir kemungkinan terburuk.

Terlebih kata dia, Indonesia berada di wilayah Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik yang sering mengalami gempa dan letusan gung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.

Nah, melansir dari laman Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Kulon Progo Provinsi Yogyakarta, ada beberapa ciri konstruksi bangunan tahan gempa, di antaranya memiliki sistem penahan gempa, struktur sistem penahan gaya dinamik gempa dan konfigurasi strukturnya memenuhi standar anti gempa.

Menurut laman tersebut  ada 3 hal yang harus diperhatikan ketika kita hendak buat konstruksi bangunan tahan gempa:

 

BACA JUGA: Mantapnya! Sudah Resmi Harga BBM Turun, Ini Keunggulan Pertamax Dibandingkan Pertalite, Sip Minyak Dunia Turun 

BACA JUGA:  Mantap! UMK di Jabar Naik 2023, Bekasi Tertinggi Saat Ini, Kota Banjar Terendah

1. Fondasi

Kedalaman minimun untuk membuat fondasi konstruksi bangunan tahan gempa adalah 60 hingga 80 cm. Berikut jenis-jenis fondasi tahan gempa

• Fondasi rumah batu kali yaitu menumpukkan batu kali di sisi bangunan kemudian menempelnya menggunakan semen. Fondasi ini sayangnya tidak cocok untuk bangunan bertingkat.

• Fondasi rumah telapak yaitu tapak rumah terbuat dari beton bertulang berbentuk persegi empat atau persegi panjang. Fondasi ini bisa diterapkan untuk bangunan bertingkat.

• Fondasi rumah plat beton lajur yaitu menggunakan pelat lajur selebar 70 hingga 120 cm serta semua bagiannya menggunakan beton tulang.

BACA JUGA: Mau Bimbel Ujian Pembuatan SIM di Sekolah atau Kantor Kelurahan dan Desa? Simak Caranya

BACA JUGA: Jangan Takut Gagal Ujian Pembuatan SIM, Polres Tasikmalaya Kota Punya Trik Jitu dan Gratis Lho...!

• Fondasi sumuran yaitu fondasi memakai batu belah dan beton dengan kedalaman delapan meter serta berdiameter 60 hingga 80 cm. Umumnya fondasi ini digunakan gedung bertingkat yang berada di lahan sempit.

• Fondasi Bored Pile yaitu fondasi menggunakan beton bertulang yang dimasukkan ke dalam lubang bor.

 

• Fondasi rumah cakar ayam yaitu fondasi terbuat dari besi beton yang ditanam di dalam tanah dengan kuat menyerupai bentuk cakar ayam.

2. Beton

 

Beton dibuat dengan cara mencampurkan pasir halus dan kerikil dengan air dan semen. Hanya saja penggunaan beton untuk konstruksi bangunan tahan gempa harus dibuat sesuai standar.

BACA JUGA: Duh Nikmatnya Makan Nasi Panas dengan Rendang Ciheras, Bikin Nambah dan Nambah Lagi

BACA JUGA: Dagingnya yang Lembut Bikin Rendang Ciheras Cocok Dinikmati Semua Usia

Pasalnya, beton akan memiliki fungsi yang besar saat terjadi gempa sehingga memimalisir kemungkinan bangunan runtuh dan menimpa penghuninya.

3. Beton bertulang

Beton bertulang merupakan besi beton yang diseluti oleh beton. Tulangan yang bisa dipakai pada elemen beton bertulang adalah baja tulangan dan kawat baja.

Untuk menciptakan besi bertulang berkualitas tinggi, alat-alat bantu seperti vibrator atau molen perlu digunakan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id