Sesar Cimandiri Paling Tua, Ini 6 Sesar Aktif di Jawa Barat yang Bisa Sebabkan Gempa, 1 Ada di Garut Selatan

Sesar Cimandiri Paling Tua, Ini 6 Sesar Aktif di Jawa Barat yang Bisa Sebabkan Gempa, 1 Ada di Garut Selatan

Sesar Cimandiri membentang mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu Banten menerus ke timur menerus ke timur laut menuju Subang. Sumber: bmkg--

Lalu apa itu Sesar Cimandiri? Merujuk laman BMKG, sesar Cimandiri ini merupakan sesar paling tua atau berdasar umur kapur.

Adapun lokasinya, sesar Cimandiri membentang mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu menerus ke timur melalui Lembah Cimandiri, Cipatat Rajamandala, Gunung Tangkuban Parahu-Burangrang dan diduga menerus ke timur laut menuju Subang.

Secara keseluruhan, jalur sesar ini berarah timur laut-barat daya dengan jenis sesar mendatar hingga oblique (miring). 

Sementara jalur Sesar Cimandiri di segmen Rajamandala, berarah timur laut - barat daya.

Aktivitas sesar Cimandiri ini ditunjukkan dengan terjadinya gempa bumi yang cukup signifikan yaitu tahun pada 1910 di Padalarang, tahun 1982 di Cianjur, Rajamandala, dan tahun 1844 di wilayah Cianjur.

Gempa signifikan terbaru terjadi pada 10 Maret 2020 dengan Magnitudo 5.1 yang mengguncang Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya dan menimbulkan kerusakan di Kalapanunggal.

Tahun 2022, Gempa di Jabar Mencapai 60 Kali 

Berdasarkan laporan itu, selama Juni 2022 di daerah Jawa Barat dan sekitarnya telah tercatat terjadi 60 kejadian gepa bumi dengan magnitudo bervariasi antara 1.3 sampai 4.2, dengan jumlah gempa bumi dangkal (H < 60 km) sebanyak 57 kejadian dan 3 kejadian gempa bumi menengah (60 ≥ H < 300 km) dan gempa dalam (H≥ 300 km) nol kejadian.

Gempa bumi terjadi di darat sebanyak 28 kejadian dengan 27 kejadian disebabkan oleh aktivitas sesar, yaitu Sesar Cimandiri 16 kejadian, Sesar Garsela 2 kejadian, dan sesar lokal (belum teridentifikasi) 9 kejadian.

Sejumlah daerah terdeteksi dilalui oleh segmen Sesar Cimandiri, episentrum pergerakan tanah yang memicu gempa Cianjur, Senin 21 November 2022.

Segmen-Segmen Sesar Cimandiri

Eddy Zulkarnaini Gaffar, peneliti Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dalam studinya 'Deformasi Kerak Bumi Segmen-Segmen Sesar Cimandiri' (2006) mengungkapkan Sesar Cimandiri terdiri dari beberapa segmen.

"Penelitian terinci daerah sesar Cimandiri muara sungai Citarik yang merupakan bukti tektonik yang paling muda dan interpretasi foto udara daerah Pelabuhan Ratu sampai Padalarang. Interpretasi Foto Udara digunakan untuk penentuan kelurusan zona sesar Cimandiri," ujarnya dikutip dari situs LIPI, kini bagian BRIN.

Sesar Cimandiri dapat dibagi menjadi beberapa segmen mulai dari Pelabuhan Ratu (Banten) sampai Padalarang (Kabupaten Bandung Barat).

Segmen-segmen sesar Cimandiri tersebut adalah segmen sesar Cimandiri Pelabuhan Ratu (Banten)-Citarik (Sukabumi), Citarik­ Cadasmalang (Sukabumi), Ciceureum-Cirampo (Sukabumi), Cirampo-Pangleseran (Sukabumi), Pangleseran (Sukabumi)-Cibeber (Cianjur), dan beberapa segmen Cibeber sampai Padalarang (Kabupaten Bandung Barat).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id