Muktamar Muhammadiyah Ke-48, 6 Isu Strategis yang Dibahas
Muktamar Muhammadiyah Ke-48 di Surakarta.-Foto: Muhammadiyah-
BACA JUGA: Program Kecakapan Hidup Solusi SMAN 10 Tasik setelah Lulus Sudah Siap Bekerja
4. Reformasi Tata Kelola Filantropi Islam
Dalam setahun setidaknya ada puluhan triliun dana filantropi, ini bukti Indonesia sebagai bangsa paling dermawan di dunia.
Tanpa ditopang oleh nilai-nilai teologis yang kuat dan etis yang dijunjung tinggi persoalan tata kelola dan keadilan distribusi akan berujung pada konflik kepentingan dan gugatan dari publik.
Pemanfaatan etos berderma ini jika menjadi problematik jika tidak ditopang oleh kapasitas dan praktik manajerial yang baik, akuntabilitas, distribusi manfaat maka kerja filantropi ini bisa jadi hanya mendorong populisme yang cenderung menyimpang.
BACA JUGA: Lippo Karawaci Tawarkan Apartemen untuk Kaum Muda, Lokasi Strategis dan Harga Mulai Rp300 Jutaan
5. Beragama yang Mencerahkan
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius yang memiliki ketaatan beragama, mengaji, dan mempraktikkan ajaran agama dengan baik.
Namun, tingginya semangat mengaji belum sejalan dengan kualitas materi dan penyaji. Pengajian dan tabligh terkesan lebih memelihara tradisi dan kerutinan, yang miskin substansi, bahkan sebagian berubah menjadi pertunjukkan dan hiburan.
Kajian agama hendaknya diselenggarakan sebagai proses pencerahan agar umat memahami agama secara luas dan mendalam, serta agar agama menjadi sumber ajaran dan nilai-nilai yang menggerakkan dan memajukan umat.
BACA JUGA: KFC Dukung Program Pencarian Talenta Berbakat untuk Kebutuhan Timnas Basket Indonesia Masa Depan
6. Autentisitas Wasathiyah Islam
Masyarakat Islam Indonesia memiliki jati diri Islam yang moderat, ramah, dan santun. Cara pandang beragama yang tengahan (wasathiyah) dengan mengedepankan paham dan sikap yang adil, ihsan, arif, damai, dan menebar rahmat baik dalam menyikapi perbedaan maupun membangun kehidupan beragama.
Setiap kelompok yang berbeda saling menghargai dan menjaga persatuan. Cara pandang yang menumbuhkan cara berpikir kritis, menghargai kelompok lain, dan toleransi (tasamuh) dalam melihat perbedaan dengan semangat persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyah).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: muhammadiyah.or.id