LKP Simphony Konsisten Garap Pendidikan Kecakapan Kerja

LKP Simphony Konsisten Garap Pendidikan Kecakapan Kerja

SEMANGAT. Direktur LKP SMS Kota Tasikmalaya Kepler Sianturi MA (ketiga, kiri) foto bersama Kepala Bidang PAUDNI Disdik Kota Tasikmalaya N Eros Nuryanti SSos MSi, peserta PKK 2022, kemarin.--Dokumen Radar Tasikmalaya

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COOM - Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Simphony Music School (SMS) Kota Tasikmalaya konsisten garap pendidikan kecakapan kerja.

LKP Simphony saat ini sedang melaksanakan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) 2022 kerja sama Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Direktur LKP SMS Kota Tasikmalaya, Kepler Sianturi MA mengatakan LKP SMS terus mencetak ahli musik yang profesional, melalui program reguler ataupun PKK.

Khusus program PKK 2022, pihaknya melakukan  jenis keterampilan musik seperti; gitar akustik, vokal, drum, biola, gitar bass, saxsophone, dan keyboard.

BACA JUGA:5 Cara Mendapatkan Set Top Box Gratis dari Kominfo, Ayo Cek di Sini

”Tahun ini, LKP SMS melaksanakan program PKK sebanyak 10 peserta. Dengan ditargetkan mereka bisa berkompeten level 2 dalam bermain musik,” katanya dikutip dari Radar Tasikmalay, Senin 31 Oktober 2022, lalu.

Menururnya, untuk mencapai target tersebut, 10 peserta didik akan mengikuti 176 jam pelajaran mulai dari teroris, praktik musik, dan pemagangan.  

“Semua itu wujud tanggung jawab LKP SMS agar baik dalam input, output, dan outcome-nya,” jelasnya.

Kepler mengakui, pihaknya melakukan langsung link and match  di CV Creative, CV Demode, CV Simponi, Coffee Muse, Coffee Legende, Wagista Production, Yuda Production, Toko Musik London, Imah Mang Asep, dan Rumah Makan Asep Stroberi.

BACA JUGA:Harga Pertamax Turun, Lalu Kapan Pertalite Turun? Ini Penjelasan dari Pemerintah

“Kita bersinergi dengan Iduka, agar peserta dapat melakukan pemagangan. Dengan demikian,  memiliki pengalaman dan nantinya bisa bekerja,” akunya.

Ia berharap para peserta terus mengikuti prosesnya, sehingga memiliki kompetensi musik lebih baik.

Sehingga saat uji kompetensi mampu lulus dan mendapatkan sertifikat.

“Berharap proses teori, praktik, dan pemagangan lebih efektif dan berkualitas. Nantinya saat uji kompetensi bisa minimal 80 persen lulus dan mendapatkan sertifikat,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: