Gawat, Perang Rusia dan Ukraina Ikut Memukul Industri Garmen, Puluhan Ribu Pekerja Terancam PHK

Gawat, Perang Rusia dan Ukraina Ikut Memukul Industri Garmen, Puluhan Ribu Pekerja Terancam PHK

Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Jawa Barat (PPPTJB) menyebut perang Rusia dan Ukrina membuat industri sektor garmen terancam kolpas. foto:antara/jpnn--

JAKARTA, RADARTASIK.COM - Perang Rusia dan Ukraina yang sampai saat ini masih terus berlangsung, ternyata telah ikut memukul industri garmen di Tanah Air.

Selain membuat anjloknya pesanan garmen dari mancanegara, dampak perang antara dua negara bekas pecahan Uni Soviet itu telah membuat puluhan ribu pekerja terancam PHK (pemutusan hubungan kerja)di sektor tersebut.

"Perang Ukraina memberi dampak besar, di antaranya kepada kenaikan inflasi di Amerika dan Eropa, kenaikan biaya biaya logistik, dan anjloknya pesanan garmen," kata Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Jawa Barat (PPPTJB) Yan Mei Yan Mei seperti dikutip dari Antara, Rabu, 2 November 2022. 

Data BPS mencatat di Jawa Barat, terdapat 14 kabupaten dan kota yang sudah memberikan data jumlah pengurangan atau PHK. 

BACA JUGA: Aksi Mulia, Sutradara Sinetron Preman Pensiun Membangun Mesjid, Sekolah dan Bagikan Puluhan Ribu Buku Iqra

BACA JUGA: Mau Cari Rumah? Ke Indonesia Properti Expo Saja, Ada Rumah Sederhana Harganya Mulai Rp168 Juta

BACA JUGA: Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1 di PT Indofood, Ini Dia Posisi dan Persyaratannya Jika Ingin Melamar

BPS menyatakan dari total 124 perusahaan yang ada, terdapat sebanyak 64.165 pekerja yang sudah menjadi korban PHK, serta 18 perusahaan terpaksa ditutup karena tidak mampu lagi bertahan di tengah situasi sulit belakangan ini. 

Menurut Yan Mei, perusahaan garmen adalah sektor padat karya dengan pekerja rata-rata berpendidikan tingkat SMP, sehingga mereka merupakan kelompok yang paling rentan terhadap gejolak yang terjadi. 

"Untuk keluar dari masalah pelik tersebut, masih ada langkah yang bisa ditempuh asalkan semua pihak bisa duduk bersama untuk mencari jalan keluarnya. Terutama yang menyangkut masalah pengupahan," ujarnya. 

Kabupaten Bogor dan Purwakarta dinilai menjadi dua daerah yang mengalami kerentanan paling tinggi akibat tingkat upah yang sangat tinggi, di tengah situasi dampak perang antar Rusia dan Ukraina. Bahkan kedua daerah tersebut, kini dianggap akan lebih dahulu kehilangan daya saingnya. 

BACA JUGA: Pembangunan Taman Alun-alun Singaparna Bakal Dievaluasi, Sekda: Agar Selesai Sesuai Target

BACA JUGA: Jembatan Cirahong Ditutup Total Mulai Jumat Ini, Berikut Penyebabnya Menurut PT KAI

BACA JUGA: Sejarah Jembatan Cirahong, Dibangun Belanda 1893, Besinya Didatangkan dari Eropa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: