Unsil Dukung Pencapaian Kompetensi Abad 21 Peserta Didik Sekolah Dasar
BERSAMA. Tim Dosen Pengabdian, yaitu; Depi Ardian Nugraha MPd, Redi Hermanto MPd, Satya Santika MPd, dan Ai Nursholihat MPd bersama dengan guru-guru Gugus 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya setelah memberikan workshop implementasi model pembelajaran case m--Dokumen Radar Tasikmalaya
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Unsil dukung pencapaian kompetensi abad 21 menyusul kebijakan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Makariem tentang sistem pembelajaran Merdeka Belajar.
Nadiem Makariem telah mempersiapkan sistem pembelajaran Merdeka Belajar di lingkungan sekolah sebagai salah satu solusi learning loss yang dialami saat pandemi Covid 19.
Menyikapi kebijakan tersebut, LP2M-PMP Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melalui Tim Dosen Pengabdian, yaitu, Depi Ardian Nugraha MPd, Redi Hermanto MPd, Satya Santika MPd, dan Ai Nursholihat MPd ikut memberikan pemahaman kepada guru-guru di sekolah.
LP2M-PMP Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melakukan pengabdian bagi masyarakat berupa workshop implementasi model pembelajaran case method dalam mendukung pencapaian kompetensi abad 21 peserta didik sekolah dasar (SD) di Gugus 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya.
BACA JUGA:Cara Ampuh untuk Mencegah Stres dan Menjaga Tubuh Agar Tetap Bugar
Ketua Tim Pengabdian Unsil Tasikmalaya, Depi Ardian Nugraha MPd mengatakan dalam pengabdian ini, pertama memberikan materi berupa pemahaman tentang implementasi kurikulum merdeka dengan materi pembuatan modul ajar pada kurikulum merdeka.
Kemudian, materi kedua tentang implementasi case method dalam mendukung pencapaian kompetensi abad 21 peserta didik sebagai suplemen tambahan dalam menyusun modul ajar kurikulum merdeka.
Dalam materi pertama ini, pihaknya memberi cara bagaimana mengimplementasikan kurikulum merdeka dalam pembelajaran.
Lalu, mengajarkan proses analisis diagnostik yang dilakukan oleh kepala sekolah guru kelas, guru pendidikan Jasmani dan agama di awal tahun ajaran dan akhir pembelajaran.
BACA JUGA:Wali Kota Tasikmalaya: RS Hermina Sudah Teruji Mengatrol Derajat Kesehatan Masyarakat
"Munculnya implementasi kurikulum merdeka, menuntut guru dan kepala sekolah untuk memahami garis besar kurikulum merdeka," kata Depi Ardian Nugraha MPd dikutip dari Radar Tasikmalaya, Minggu 30 Oktober 2022.
"Kita memberikan pandangan agar dalam pembelajaran dan asesmen, mereka dapat mengembangkan kurikulum operasional satuan pendidikan (KOSP) dalam kurikulum merdeka dan memahami pengembangan project penguatan profil pelajar Pancasila," lanjutnya.
Depi Ardian Nugraha MPd menjelaskan, pihaknya juga memberikan pemahaman bagaimana cara menelaah capaian pembelajaran berdasarkan kompetensi dan membangun projek kegiatan atau konten penguatan profil pelajar Pancasila.
Tujuannya agar dapat digunakan dalam menentukan tujuan pembelajaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: