Pengembang Optimistis Sektor Properti Tetap Prospektif, Kendati Pereknomian Global Dibayangi Ancaman Resesi
Sektor properti masih menjadi salah satu andalan Lippo Grup. Dan mereka optimistis sektor properti tetap tumbuh. Foto dok. Lippo Karawaci --
Oleh karena itu John menyatakan merespons positif langkah Bank Indonesia untuk melanjutkan kebijakan relaksasi rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) untuk kredit/pembiayaan properti maksimal 100%. Mengingat sektor properti telah menunjukkan daya tahan luar biasa selama pandemi.
“Yang jelas, sektor properti akan tetap prospektif. Sebabnya, Indonesia masih memiliki kesenjangan kepemilikan pemukiman, selain itu pertumbuhan kelas menengah yang kuat akan menjamin kesinambungan pertumbuhan permintaan tersebut,” paparnya.
BACA JUGA: Daftar Obat Sirup Berbahaya untuk Anak, Hasil Pengujian BPOM, untuk Itu Ibu-Ibu Harus Tahu
BACA JUGA: Terbaru, PKS Usulkan Aher Pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024, Bagaimana?
Meski selaku pengembang tetap yakin dan optimistis sektor properti tetap prospektif, John memandang tetap perlu adanya antisipasi terhadap potensi resesi oleh pelaku industri.
Misalkan saja, untuk mengerem penurunan permintaan akibat daya beli yang tergerus, maka para pelaku sektor properti harus mampu menawarkan produk yang sesuai, agar bisa terserap pasar.
Namun di sisi lain John menilai adanya kebijakan dari pemerintah menopang laju sektor properti juga penting.
“Pelemahan daya beli serta meningkatnya cost, bisa diakomodir dengan kebijakan menstimulus Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang terbukti efektif. Sebab kenyataannya, sektor properti yang padat karya ini memiliki permintaan potensial yang masih sangat besar secara domestik,” pungkas John.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com