Rayakan Ulang Tahun Sang Buah Hati, Pasangan Suami Istri jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Anaknya Selamat
M Alfiansyah usia 11 tahun anak pasangan suami istri, Yulianton dan Devi Ratna S yang menjadi korban jiwa tragedi Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. - foto: jatim now/oganilir.co-
Menurutnya, anak almarhum akan merayakan ulang tahunnya pada November mendatang. “Orangtuanya (kedua korban) ingin sekali merayakan ulang tahun anaknya sebenarnya,” tuturnya.
Di tempat lain, Hidayatus Tsaniyah, alumnus Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ikhsan, Ujungpangkah juga menjadi korban meninggal tragedi kanjuruhan.
Tsaniyah diduga meninggal dunia karena sesak nafas dampak tembakan gas air mata. Padahal, dalam waktu dekat, gadis berusia 24 tahun ini akan menikah.
Rencananya, dalam beberapa hari lagi Tsaniyah akan pulang kampung. Dia akan melangsungkan lamaran.
‘’Betul almarhumah itu alumnus dari pesantren kami. Kami turut mengucapkan duka cita mendalam," kata KH Nasfisul Athok, pengasuh Ponpes Mambaul Ikhsan, Minggu (2/10) malam.
‘’Saya juga mendengar almarhumah memang mau lamaran. Tapi, ternyata takdir Allah SWT berkehendak lain. Sekali lagi, kami turut mendoakan almarhumah husnul khatimah,’’ lanjut Gus Athok.
Gus Athok menerangkan, almarhumah telah dimakamkan di Makam Desa Pangkah Kulon, Kecamatan Ujungpangkah, setelah salat Duhur, Minggu 2 Oktober 2022.
"Semoga almarhumah husnul khatimah, mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,’’ ucapnya.
Ia menambahkan, ‘’Yang saya dengar almarhumah itu menonton sepak bola dengan mbakyunya (kakak perempuan) yang sudah tinggal di Malang. Hanya dua bersaudara. Keduanya perempuan. Jadi, kakak iparnya juga nonton.’’
Ketua MWC NU Ujungpangkah tersebut menjelaskan ayah almarhumah juga termasuk salah seorang guru di SMK pondok pesantrennya. Bahkan, dulu pernah menjabat sebagai kepala sekolah.
Sedangkan almarhumah Tsaniyah, selepas dari SMK Ponpes Mambaul Ikhsan, melanjutkan kuliah di program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (MI) Universita Islam Malang (Unisma).
Tsaniyah tinggal di rumah kakaknya. Setelah lulus kuliah, ia menjadi pengajar les privat anak-anak SD di Malang.
Diketahui Jenazah Tsaniyah tiba di Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah, Gresik pada hari Minggu (2/10) pagi, sekitar pukul 07.30 WIB.
Datang langsung dari Malang. Raungan sirine ambulans yang membawa jenazah korban pun memecah keheningan kampung di pesisir laut itu. Isak tangis dari keluarga pun tak terbendung.
Seperti diberitakan, jumlah korban tewas hingga ratusan, data terkini 182 suporter, telah menempatkan Tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur sebagai sejarah paling kelam sepakbola Indonesia dan terburuk kedua sepakbola dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: oganilir.co