Modus Mafia Gaet TKW Ilegal di Bekasi, Pakai Calo dan Beri Uang Rp 5 Juta Untuk Pengikat

Modus Mafia Gaet TKW Ilegal di Bekasi, Pakai Calo dan Beri Uang Rp 5 Juta Untuk Pengikat

161 PMI Ilegal yang digrebek BP2MI dan Polres Bekasi didata untuk dipulangkan ke kampung halamannya - Tuahta Simanjuntak untuk FIN.CO.ID-

Sebelumnya, Penampungan Tenaga Kerja Wanita (TKW) ilegal di Jatisampurna Kota Bekasi Badan digerebak Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bersama Polres Metro Bekasi Kota.

Penggerebekan dilakukan Kamis 29 September 2022 pukul 23.00 WIB, diketahui TKW illegal dijanjikan pekerjaan di Arab Saudi.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas BP2MI, semua TKW Ilegal yang diamankan dalam kondisi sehat dan tidak terjangkit penyakit parah. 

Mereka diketahui sudah di tinggal di penampungan 1 bulan hingga 2 bulan, anehnya BP2MI beserta petugas kepolisian tidak mendapati tidak ada TKW yang berasal dari wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menjelaskan, penampungan PMI ilegal memang tidak pernah menempatkan warga lokal di penampungan yang sama dengan kota tempat korban tinggal.

"Tidak ada (Dari Bekasi) karena modusnya gitu biasanya sih, warga dari luar di tampung di daerah luar, tidak akan ditampung di kota yang sama begitu," katanya.

TKW ilegal yang akan diberangkatkan ke Arab Saudi di penampungan Jatisampurna Kota Bekasi, mayoritas sudah melewati batas umur kerja yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

"Umur ada yang masih 35 kemudian ada juga yang 45 bahkan lebih, bayangkan padahal aturan menyarankan bekerja itu umur 18 sampai 45," lanjutnya.

Ia menambahkan, "Tadi sudah kita pastikan, apakah ada yang sakit atau tidak. semua sehat alhamdulillah, tentunya jika ada yang sakit langsung aka  kita tangani." 

Petugas BP2MI juga telah melakukan pendataan kepada calon pekerja ilegal Arab Saudi tersebut, nantinya mereka akan dipulangkan ke kotanya masing masing.

"Malam ini kita amankan kurang lebitu aih 161 anak-anak bangsa yang mayoritas ibu-ibu, yang akan diberangkatkan kerja secara tidak resmi oleh sindikat mafia," ungkap Benny Rhamdani ditemui di lokasi, Kamis 29 September 2022 malam.

"Tadi sudah di data, mereka campur ada yang dari NTB kemudian juga lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah dan juga Banten," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id