25 Pasien DBD Meninggal Dunia, Sejak Januari Capai 1.625 Kasus

25 Pasien DBD Meninggal Dunia, Sejak Januari Capai 1.625 Kasus

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat - Rezza Rizaldi-radartasik.disway.id

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Serangan nyamuk Aedes Aegypti di wilayah Kota Tasikmalaya hingga akhir bulan ini terus mengganas. 

Total kasus pasien meninggal dunia karena DBB berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya mencapai 25 pasien dari 1.625 kasus.

"Ya memang kasusnya terus bertambah untuk DBD. Ini memang jadi PR bersama. Tapi Alhamdulillah untuk kasus kematiannya tidak seperti 2 bulan lalu," ujar Kadinkes, Uus Supangat, Minggu 25 September 2022.

"Saat itu pada 2 bulan lalu kan ada lonjakan kasus kematian. Mudah-mudahan yang terjadi di bulan ini tak ada kasus kematian," sambungnya.

BACA JUGA:Polisi Bubarkan Remaja Pesta Miras Jenis Ciu di Jalan Sutsen Kota Tasik

Dia mengimbau masyarakat harus tetap waspada dengan serangan nyamuk tersebut, karena masih sering turun hujan. 

"Memang DBD jadi risiko daerah perkotaan. Tapi deteksi dini DBD dan screening DBD yang harus bagus," terangnya.

Saat ini, tambah Uus, untuk test spesifik DBD di puskesmas sudah distribusikan agar dapat terlayani dengan baik.

"Itu untuk menghindari keterlambatan rujukan dan sebagainya. Jadi pelayanan terhadap masyarakat tetep prima," tambahnya.

BACA JUGA:Rumpun Musik DKKT Gelar Kibar Budaya 'Tasik Musicolaboration Musisi Tasik Ngahiji'

Termasuk, jelas Uus, untuk pembagian ABT ke masyarakat sudah bisa diakses ke puskesmas untuk memintanya secara gratis untuk disimpan di tempat-tempat penampungan air.

"Tak dipungut biaya ya itu ABT gratis. Termasuk untuk pemeriksaan laboratorium NS1 tak dikenakan biaya," jelasnya.

Tapi, sebut Uus, hal itu tergantung diagnosis dokternya. "Biasanya kita anjurkan apabila 3 hari masih demam agar segera dilakukan kewaspadaan dan disarankan diperiksa NS1," tukasnya. 

Data kasus DBD di Kota Tasikmalaya 1 Januari 2022 s/d 23 September 2022 sebanyak 1.625 Kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: