Hacker Bjorka Belum Tertangkap, Eh Muncul Hacker Meki
Seorang netizen bernama Emo mengaku telah bertemu hacker Bjorka di Los Angles Amerika Serikat--
JAKARTA, RADARTASIK.COM – Hingga saat ini tim khusus (timsus) bentukan pemerintah belum berhasil menangkap hacker Bjorka, yang diduga telah melakukan pembobol data pribadi dan pejabat pemerintah Indonesia.
Justru yang baru berhasil ditangkap oleh timsus adalah seorang pemuda asal Madiun berinisial MAH (21 tahun), yang diduga telah membantu hacker Bjorka menyediakan akun Telegram Channel khusus guna menyebarkan bocoran data dari sang hacker tersebut.
Atas perbuatannya tersebut, pemuda berinisial MAH itu pun telah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Pasal UU ITE.
"Tidak dilakukan penahanan, bersangkutan cukup wajib lapor seminggu dua kali di Polres terdekat, Polres Kota Madiun," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
BACA JUGA: Polri Bakal Kejar Hacker Bjorka Hingga Luar Negeri
BACA JUGA: Amanda Zahra Kembali Bikin Kehebohan, Ungkap Kabar Perceraian dengan Guiddo Ilyasa Lewat Twitter
Namun di tengah perburuan hacker Bjorkan tersebut, muncul pengakuan dari seseorang yang mengaku baru saja bertemu dengan sang hacker paling dicari tim pemerintah Indonesia tersebut di sebuah tempat di Amerika Serikat.
Adalah sosokm bernama Emo, yang mengaku telah bertemu dengan hacker Bjorka di sebuah pusat perbelanjaan di Los Angles (LA) Amerika Serikat.
Emo sendiri mengaku adealah seorang pengguna Breachforum, yang selama ini digunakan hacker Bjorka untuk menyampaikan pernyataan-pernyataannya terkiat tindakan pembocoran data di Indonesia
"Saya bertemu dengan Bjorka di sebuah pusat berbelanjaan di LA kemarin," tulis Emo.
BACA JUGA: Tergiur Keuntungan Besar, Pria Ini Nekat Oplos Gas 3 Kg Dipindahkan ke Gas 12 Kg
BACA JUGA: Oktober-November Diprediksi Cuaca Lebih Ekstrem dari Sekarang, Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Dalam thread forum gelap tersebut Emo mengaku bangga bisa bertemu langsung hacker Bjorka.
Hanya saja pengakuan Emo tersebut tanpa didukung bukti foto atau video, bahwa dia telah melakukan pertemuan dengah hacker Bjorka.
"Saya mengatakan, keren sekali saya bisa bertemu langsung dengannya. "Tapi saya tidak mau berlaku tidak sopan dan memaksanya untuk berfoto bersama," bebernya.
Atas ungkapan Emo tersebut, Bjorka yang memang ada di satu forum tersebut membalas thread pria asal Indonesia tersebut.
BACA JUGA: 22 Rumah di Garut Rusak Diterjang Hujan Lebat
Seolah-olah keduanya memang telah melakukan pertemuan. "Senang bertemu denganmu @Emo," balas Bjorka.
Entah apa maksud dari thread dan pengakuan seseorang bernama Emo, yang mengaku telah bertemu langsung dengan Bjorka.
Hacker bernama Meki Bobol 26 Juta Data Polda Metro
Di sisi lain belum tuntas soal hacker Bjorka, muncul hacker baru bernama Meki yang diduga telah membocorkan puluhan juta data Polda Metro Jaya.
Hacker Meki diduga telah membocorkan sebanyak 26 juta data Polda Metro Jaya hingga akhirnya dijual lewat situs breached.to.
Selain itu hacker Meki menyebut menyebut kalau server dan website Polda Metro Jaya telah disusun dengan cara yang sederhana.
Diketahui hacker Meki mengunggah data yang berjudul '26M DATABASE NATIONAL POLICE IDENTITY OF INDONESIA REPUBLIC'.
Berikut pernyataan yang ditulis hacker Meki dalam unggahanya itu.
"Berisi dokumen penting seluruh Kepolisian Negara Republik Indonesia termasuk data kepesertaan kepolisian di seluruh Indonesia," tulis Meki, dikutip Disway.id pada Kamis, 22 September 2022.
Tampak jelas adanya beberapa data yang dibocorkan seperti nama, pangkat, jabatan, nomor handphone, NIP, NIK, hingga dokumen-dokumen penting.
Tak hanya itu saja, hacker Meki juga melengkapi unggahannya itu dengan menyertakan sejumlah sampel data.
Ditambah lagi adanya logo Direktorat Kriminal Khusus dalam unggahan hacker Meki itu. Akan tetapi tidak diketahui secara pasti dan belum ada penjelasan dari data yang dibobol tersebut, apakah hanya dari direktorat itu saja atau ada yang lain.
Tercatat ada sebanyak 26.263.105 data yang diduga sukses dicuri hacker Meki pada bulan September 2022.
BACA JUGA: Heroik, Gadis 19 Tahun Gagalkan Pelaku Penusukan yang Kabur, Aksinya Memang Luar Biasa
Setelahnya keseluruhan data itu diklaim telah terjual dengan biaya sebesar US$ 2.000 atau sekitar Rp30 juta.
Sang hacker juga menyebut bahwa ia menerima pembayaran dari pembelian datanya itu dalam bentuk Bitcoin atau Cryptocurrency lainnya.
Polri disebutnya telah membangun server atau website sederhana dengan menggelontorkan uang yang banyak.
"Karena mereka tidak peduli dengan kerentanan pada website yang mereka kelola," pungkas sang hacker.
Bahkan beberapa data yang ia punya telah berani dijual hacker Meki dengan harga yang terbilang terjangkau.
Alasan hacker Meki menjual data atau dikumen pribadi dari Polda Metro Jaya lantaran ia menilai kondisi polisi di Indonesia tidak lagi bekerja dengan benar.
"Tapi sering mempersulit dan menjatuhkan orang miskin," ungkap hacker Meki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id