Mak Edi
Ilustrasi Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra wafat.-disway.id-
Tanpa ada maksud dan kepentingan apa-apa, menurut saya pribadi, ada "kejanggalan" dari pengakuan wartawan muda ini. Siapa yang menekan dan mengancam, bahkan membuntuti Muhammad Al Fatih ?? Secara psikologis orang yang "bermain dengan cara seperti itu pasti akan mempertimbangkan siapa lawannya". bukankah Fatih ini anaknya Wakil Gubernur Kaltim yang juga masih berdarah biru Kesultanan Kutai ?? Kemungkinan besar karena beban pekerjaan yang berat yang tidak berbanding lurus dengan daya tahannya, maka Fatih "sedang berada di tahapan Condemning". Menurut Stuart dan Laraia, Condemning adalah tahap halusinasi berupa "cemas berat". Ditandai dengan meningkatnya tanda-tanda sistem syaraf otonom akibat ansietas otonom seperti peningkatan denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah. ..... dan kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dan realita. Dengan pernyataan Fatih "soal biaya hidup dan uang kuliah" ; terkesan Sang Ayah sudah tidak mengurusnya atau tidak mempedulikannya lagi. Sungguhkah Sang Ayah bersikap seperti itu terhadap anaknya ?? Saya sangat tidak yakin !! Ini semakin menguatkan dugaan bahwa Fatih berada pada kondisi "cemas berat dan tidak mampu membedakan antara halusinasi dan realita".
Rizky Dwinanto
Wartawan seperti Fatih kemungkinan masih banyaaaaaaaak. Media seperti samarindakita.com yang langka
dabaik kuy
...nitip buat al fatih jgn spt abah dis... setelah media maju ... gaji karyawan tetap kecil krn dipakai dulu utk ekspansi bisnis... (bikin banyak media di kota lain, bikin percetakan, pabrik kertas, gedung graha pena...dll) gak blh gitu.... karyawan naikan dulu gaji nya... ekspansi bisnis belakangan... akhirnya abah malah dihianati karyawan nya sendiri setelah para karyawan jd pimpinan di jp dan abah dis pensiun.... ci we..., le..kus dll byk yg khianati abah... krn abah juga terlambat naikin gaji karyawan... ya impas lah... utk al fatih... kalau sdh maju. .. sdh jd direktur.....utamakan kenaikan gaji karyawan.... ingat manusia itu lbh utama dr perusahaan.. jgn khianatu karyawan spy tua nya kamu gak dihianati...
hariri almanduri
Wadaw..diintimidasi didepan polisi tapi polisinya gak lihat apa apa? Teruslah seperti itu..! Setiap diantara kalian buang kotoran, yang lain akan menutupinya dengan tissu tipis. Teruslah seperti itu sampai tidak ada sejengkal pun bagi rakyat untuk berpijak. Dan pada titik inilah gerakan people power mendapat legitimasi
balagak nia
Nurkholis Lamauu wartawan berita online cermat.co.id, menulis opini di cermat.co.id tgl 30 Agt 2022 dengan judul "Hirup Batu Bara dapat Pahala". Tulisan tersebut hanya bertahan beberapa jam karena dipaksa untuk dihapus oleh adik kandung Wakil Walikota Tidore Malut, esoknya Nurkholis didatangi ke rumahnya dan dipukul oleh keponakan Wawali. Ketika melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tidore, Nurkholis didatangi oleh Wawali dan diintimidasi oleh Wawali di depan polisi. Abah sebaiknya angkat kasus ini, karena kesannya sekarang didiamin oleh polisi meskipun sudah dilaporkan oleh AJI Maluku Utara. Bisa gugling untuk lebih jelasnya.
yea aina
Hampir sama yang dipesankan Pak Indrayana Idris kepada Mas Dur: kebebasan pers adalah milik publik, rakyat yang merdeka. Para jurnalis yang memanfaatkan, meminjamnya dari publik. Tentunya demi kepentingan rakyat, pemilik kemerdekaan pers tersebut.
Komentator Spesialis
Nanya saja sih. Dari keempat pilar tsn : Media alias press, yudikatif, eksekutif dan legislatif, apakah masih ada yang bisa diharapkan ? Sebelum menjawab, coba sampeyan test dulu, jadilah oposisi. Laporkan buzzeRp binaan kaka pembina. Atau coba ke MK ajukan uji materi PT 5% saja untuk pilpres. B
balagak nia
Nurkholis Lamauu wartawan berita online cermat.co.id, menulis opini di cermat.co.id tgl 30 Agt 2022 dengan judul "Hirup Batu Bara dapat Pahala". Tulisan tersebut hanya bertahan beberapa jam karena dipaksa untuk dihapus oleh adik kandung Wakil Walikota Tidore Malut, esoknya Nurkholis didatangi ke rumahnya dan dipukul oleh keponakan Wawali. Ketika melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tidore, Nurkholis didatangi oleh Wawali dan diintimidasi oleh Wawali di depan polisi. Abah sebaiknya angkat kasus ini, karena kesannya sekarang didiamin oleh polisi meskipun sudah dilaporkan oleh AJI Maluku Utara. Bisa gugling untuk lebih jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: