Setelah Longsor, Warga Kutawaringin Tasikmalaya Dilatih Antisipasi Bencana

Setelah Longsor, Warga Kutawaringin Tasikmalaya Dilatih Antisipasi Bencana

Warga Desa Kutawaringin Kecamatan Salawu mengikuti pelatihan penanggulangan dan pencegahan bencana, Selasa 18 November 2025. istimewa for radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Puluhan warga Desa Kutawaringin bersama relawan penanggulangan bencana Kecamatan Salawu, Kabupaten TASIKMALAYA, mengikuti pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana di aula kantor desa, Selasa 18 November 2025.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Abdul Azis Riswandi S.Kep, mengatakan pelatihan ini penting karena wilayah tersebut memiliki sejarah bencana. 

Pada 29 Juni 2025, tanah longsor melanda Kampung Ciomas, Desa Kutawaringin, mengakibatkan kerusakan lahan pertanian hingga menelan korban jiwa.

“Melihat kondisi alam dan sejarah bencananya, perlu dilakukan mitigasi melalui perencanaan tata ruang, penyusunan kebijakan, peningkatan kesadaran masyarakat lewat sosialisasi dan pelatihan, serta pengembangan sistem peringatan dini,” ujar Abdul Azis.

BACA JUGA:18 Ribu Hektare Hutan di Tasikmalaya Resmi Bisa Dikelola Petani Secara Legal

Menurutnya, langkah ini bertujuan mengurangi risiko bencana melalui perubahan perilaku, peningkatan pengetahuan, serta penerapan aturan tanpa harus mengubah struktur fisik wilayah secara drastis.

Pelatihan ini juga mengacu pada UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Permendagri 101 Tahun 2018, serta Perbup Tasikmalaya Nomor 30 Tahun 2022 terkait tugas penanggulangan bencana daerah.

“Kami ingin meningkatkan kesiapsiagaan, membangun masyarakat dan desa tangguh bencana, serta meminimalkan korban jiwa maupun kerugian harta benda,” katanya.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Roni A.KS, menambahkan bahwa edukasi masyarakat merupakan langkah penting untuk mengurangi risiko saat bencana terjadi.

BACA JUGA:Tasikmalaya Perkuat Transparansi Hukum, Aplikasi JDIH Baru Diluncurkan Wali Kota

Ia mengimbau warga menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan agar aliran air tidak tersumbat dan memicu banjir. 

Roni juga mengajak masyarakat merawat sungai, menjaga hutan, serta tidak menebang pohon di area lereng yang rawan longsor.

“Masyarakat juga dilatih cara antisipasi banjir, longsor, gempa bumi, dan pertolongan pertama. Dengan pelatihan ini, warga tidak mudah panik. Kalau tenang, mereka bisa berpikir jernih dan melakukan evakuasi dengan benar,” jelasnya.

Roni mengingatkan agar tidak mendirikan rumah di lokasi rawan seperti dekat lereng gunung. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait