RUNNING NEWS: Video Sadis Penyiksaan Monyet di Cikatomas Tasikmalaya Dijual ke Luar Negeri

RUNNING NEWS: Video Sadis Penyiksaan Monyet di Cikatomas Tasikmalaya Dijual ke Luar Negeri

Kapolres Tasikmakaya AKBP Suhardi Hery Heriyanto saat memimpin ekspose atau pres rilis kasus penyiksaan anak monyet di Mapolres Tasikmalaya, Selasa, 13 September 2022. Foto: ujang nandar / radartasik.com--

BACA JUGA: Cerita Detik-Detik Warga Parungsari Kota Banjar Menyelamatkan Diri dari Terjangan Banjir Sungai Citanduy

Salah satu pelanggan video sadis penyiksaan monyet itu dari luar negeri. 

"Caranya di tawarkan di Facebook, setelah deal lalu video penyiksaan itu dikirmkan kepada pemesan," kata perwira pertama ini.

Pelaku Penyiksa Monyet di Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Diancam 5 Tahun Penjara

Dua warga Sukajadi Desa Lengkong Barang, Kecamatan Cikatomas, Kota Tasikmalaya, AYNH (25) dan In (25), menjadi tersangka kasus penyiksaan monyet dan lutung untuk konten video.

BACA JUGA: Pengakuan Rahmat Dani Pemakan Kucing untuk Sarapan: Bagian Rusuk Tidak Saya Masak karena Banyak Tulangnya

Keduanya tega menganiaya monyet dan anak monyet untuk kebutuhan konten video yang kemudian mereka jual.

Mereka menjual rekaman video penyiksaan monyet, termasuk anak monyet tersebut melalui akun media sosial dengan harga jutaan rupiah. 

Dari 12 konten video yang sudah mereka buat, keduanya mendapatkan keuntungan Rp 10 juta.

Kapolres Tasikmalaya, AKBP Suhardi Hery Haryanto mengatakan, kasus penyiksaan anak monyet dan lutung tersebut terjadi pada tanggal 10 September 2022 pukul 10.00.

Kedua tersangka tega menyiksa anak monyet dan lutung. 

"Kita sudah amankan dua pelaku AY (25) dan I (25) pelaku penganiaya dan penjualan hewan dilindungi," kata Kapolres kepada wartawan saat rilis di Mako Polres Tasikmalaya, Selasa, 13 September 2022.

Polisi mengamankan barang bukti satu ekor monyet lutung dan monyet ekor panjang. 

Termasuk foto-foto saat penganiayaan oleh pelaku, blender, pisau dapur, satu set mesin bor, empat buah gelang tali dan barang bukti lainnya. 

"Para pelaku itu menyebarkan konten itu lewat media sosial. Bahkan sudah kita amankan beberapa video yang sudah kita lihat juga turut diamankan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: