Tekan HIV dan Aids, Pangandaran akan Berantas Prostitusi
Ilustrasi stop HIV/AIDS. Sumber: promkes.kemkes.go.id--
PANGANDARAN, RADARTASIK.COM – Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata menanggapi lonjakan angka positif human immunodeficiency virus (HIV) dan acquired immunodeficiency syndrome (Aids) hingga bulan Juli 2022.
Jeje mengatakan bahwa dirinya akan memberantas prostitusi sebagai upaya menekan penularan HIV/Aids.
”Bu Risma saja bisa memberantas prostitusi Dolly di Surabaya,” katanya kepada sejumlah wartawan, Rabu 31 Agustus 2022.
BACA JUGA:Tegas! Mahasiswa di Kota Banjar Menolak Rencana Kenaikan Harga BBM Subsidi, Ini Tuntutan Mereka…
Pihaknya akan menginventarisasi di mana saja ada praktik prostitusi. Apakah di Pasar Wisata, Pamugaran atau di tempat lain.
”Kita tidak boleh ada lokalisasi, kita lihat sumber-sumbernya dulu paling banyak di daerah mana yang penyebab utama HIV/Aids tinggi,” lanjutnya.
Dia mengatakan bahwa Pangandaran adalah daerah terbuka. Siapa saja bisa datang ke daerah wisata ini.
BACA JUGA:Uu Minta Maaf Soal Anjuran Poligami
”Untuk itu pembinaan keagamaan harus dilakukan, yang paling fundamental adalah kembali ke diri kita sebagai umat muslim,” ujarnya.
Jeje berharap, rencana itu memang bisa direalisasikan dan angka HIV/Aids tidak bertambah lagi secara signifikan. ”Sambil kita membentengi diri dengan iman,” harapnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran mengeluarkan data bahwa ada 52 kasus HIV/Aids di 2022.
BACA JUGA:Simfoni PPA Mudahkan Upaya Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak di Ciamis
Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pangandaran Aang Syarfurahmat mengatakan pekerja seks komersial (PSK) dan lelaki seks lelaki (LSL) merupakan populasi kunci dalam kasus penyebaran HIV/Aids di Kabupaten Pangandaran.
”Kalau untuk yang PSK mungkin masih bisa terdeteksi, namun untuk LSL kadang sulit terdeteksi,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: