Jumlah Kasus Bayi Stunting di Kota Banjar, 2021 Mengalami Menurun, Sementara 2022 Dinkes Belum Mempunyai Data

Jumlah Kasus Bayi Stunting di Kota Banjar, 2021 Mengalami Menurun, Sementara 2022 Dinkes Belum Mempunyai Data

Ilustrasi kasus anak stunting--medialampung.disway.id--

BANJAR, RADARTASIK.COM—Pemerintah Kota Banjar terus berupaya melakukan pencegahan dan penurunan stunting dengan berbagai langkah penting. 

Kepala Dinkes Kota Banjar, dr H Andi Bastian melalui Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Shopia Restantini mengatakan jumlah stunting di Kota Banjar sebanyak 976 atau 8,73 persen tahun 2021. 

"Untuk tahun ini (2022) belum ada datanya, alhamdulillah tahun 2021 menurun dari tahun 2020," kata dia kepada wartawan, Senin 29 Agustus 2022. 

BACA JUGA: Kepala Dinas Kesehatan Akui Kasus Bayi Stunting di Kota Tasik Tinggi, di 2 Kecamatan Ini Paling Banyak

Diakuinya jumlah stunting tahun 2020 sebanyak 1.159 atau 9,3 persen, sehingga di tahun 2021 mengalami penurunan. 

Diharapkan tahun ini juga terus mengalami penurunan, sehingga sesuai rencana pada 2023 dan masih prioritas sampai nol stunting. 

"Berbagai upaya telah kita lakukan dalam mencegah dan menurunkan stunting," ujarnya. 

BACA JUGA: Waduh, 6.243 Balita di Kota Tasik Stunting, Dewan Akan Panggil Dinas-Dinas Terkait

Menurut dia, upaya yang dilakukan mulai dari remaja putri sudah di intervensi dengan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) Rematri. 

Dalam upaya untuk menyiapkan generasi penerus yang sehat. Di mana remaja putri mulai usia 13 tahun dianjurkan minum TTD satu minggu satu kali. 

"Selain itu, pelayanan kesehatan calon pengantin (catin) untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat," ujarnya. 

Tidak hanya itu saja, pemeriksaan ibu hamil (bumil) setiap bulan dan pemberian TTD untuk diminum satu tablet per hari.

Upaya lainnya yakni pelayanan kesehatan bayi-balita, yakni Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI eksklusif 0-6 bulan, Imunisasi Dasar Lengkap (IDL).

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) 6-24 bulan, pemantauan pertumbuhan 0-5 tahun, pemberian vitamin A untuk anak usia 6-59 bulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: