Skema vs Skema
Anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kena bully teman-teman di sekolahnya.-Foto: Dok/Ilustrasi: Syaiful Amri/disway.id-
Kamaruddin tidak mau penegakan hukum tersandera oleh urusan seperti itu. Anak-anak itu memang tidak bersalah. Tapi tidak boleh menghalangi penegakan hukum. Dan Ny Sambo pun ditetapkan sebagai tersangka.
Tentu Sambo punya keluarga besar. Yang juga tidak akan diam melihat anak-anak Sambo yang tanpa bapak dan ibu mereka.
Kamaruddin masih memberi gambaran lain yang kita tidak bisa melihatnya: tingginya ketakutan orang di dalam struktur kepolisian.
"Yang tidak takut ini kan hanya Pak Kamaruddin," ujar Kamaruddin mengutip ucapan petugas-petugas di Mabes Polri kepada dirinya.
Digambarkan, pejabat-pejabat di sana dalam suasana ketakutan. Pangkat apa pun. Mulai dari melati sampai bintang satu, dua, dan tiga. Yang dihadapi ini, katanya, mafia. Bukan sembarang mafia pula.
Mungkin yang dimaksud Kamaruddin bukan hanya takut dalam pengertian ancaman. Namun juga ditambah takut pada kekhawatiran. Bom memang bisa meledak kapan saja. Yakni bom persoalan. Yang wujudnya saling sandera perkara mafia.
Salah satu bom itu meledak pekan lalu.
Isinya Anda sudah tahu: skema Kaisar 303. Irjen Pol Sambo diposisikan sebagai kaisar di puncak sindikat segala macam proyek ilegal. Jaringannya digambarkan sangat rinci. Termasuk nomor telepon pribadi jejaring itu. Baik yang di Mabes Polri, di Mapolda, sampai ke cukong-cukong swastanya.
Saat menerima kiriman skema itu pikiran saya berputar ke zaman jadi wartawan. Skema seperti itu biasa dipaparkan oleh kepolisian untuk menjelaskan kasus-kasus besar nan rumit. Dengan skema seperti itu kasus rumit bisa terlihat jelas dan sederhana.
Maka pikiran saya langsung menyimpulkan: ini dibuat oleh orang dalam. Si pembuat rupanya tahu benar kejadiannya. Mungkin saja si pembuat ingin menyajikan skema seperti itu ke atasan mereka. Tapi serbasalah. Serba ewuh-pakewuh. Banyak nama besar di dalamnya.
Saya menunggu sampai tiga hari. Apakah ada klarifikasi soal skema yang beredar amat luas itu. Hoaks atau bukan.
Klarifikasi itu tidak ada. Masyarakat dibuat begitu mengambang dengan opini dan kesimpulan masing-masing. Seraya menyebarkannya menjadi luas lagi. Lalu berkembang menjadi seperti kebenaran.
Saya hanya mem-forward skema itu satu kali. Yakni kepada tokoh yang saya anggap lebih tahu.
"Apakah isi skema ini benar?" tanya saya.
"Benar," jawabnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: